CIMAHI, KOMPAS.com - Dua ibu rumah tangga (IRT) berinisial NK (33) dan PSR (27) ditetapkan sebagai tersangka penipuan dengan modus arisan online.
Kasus arisan bodong itu terungkap berawal dari delapan orang korban yang melapor adanya dugaan tindak penipuan yang mereka alami hingga menelan kerugian Rp 400 juta.
Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, mengatakan, kedua pelaku yang mendalangi arisan online bodong itu sudah berhasil ditangkap.
"Kami mengungkap tindak pidana penipuan dengan modus arisan online. Kami amankan dua orang tersangka NK dan PSR. Keduanya adalah ibu rumah tangga asal Cimahi," kata Tri saat gelar perkara di Mapolres Cimahi, Senin (20/1/2024).
Baca juga: 2 IRT di Cimahi Jadi Tersangka Arisan Fiktif lewat Instagram, Kerugian Korban Capai Rp 400 Juta
Modus arisan online itu dilakukan kedua pelaku dengan memanfaatkan platform Instagram.
Mereka menggunakan akun @arisan_bymakhdif untuk menjaring ratusan korban.
Di akun Instagram itu, pelaku merekayasa unggahan para pemenang arisan setiap hari agar korban percaya.
Melalui akun yang sama, pelaku juga menggiring para korban ke aplikasi WhatsApp grup melalui tautan link.
Baca juga: Ribut Gara-gara Uang Arisan, Dua IRT Ini Sampai Dilerai Bhabinkamtibmas
"Korban ditawari, diiming-imingi dengan keuntungan yang variatif, korban terbuai karena setiap harinya pelaku mempromosikan pemenang tiap hari sehingga korban terbuai. Namun, saat hari kemenangan yang dijanjikan, uang itu tidak diberikan," ujar Tri.
Dengan praktik penipuan yang dilakukan, kedua pelaku meraup Rp 400 juta dari delapan orang korban.
Jumlah itu diperkirakan baru sebagian keuntungan yang didapat, mengingat jumlah member arisan bodong itu mencapai 200 orang.
"Grup WA dari kedua orang tersebut lebih dari 200 orang membernya. Tidak menutup kemungkinan korban bisa lebih banyak," ucap Tri.
Atas penipuan bermodus arisan online itu, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 372 dan 378 KUH Pidana tentang tindak pidana penipuan dan atau penggelapan.
"Dengan ancaman pidana penjara paling lama empat tahun," katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang