Editor
KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, masih penasaran dengan rucuk bambu atau pagar laut di Desa Sagara Jaya, Kecamatan Taruma Jaya, Kabupaten Bekasi. Dia pun meminta Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat, Hermansyah untuk menjelaskan fungsi pagar bambu tersebut.
"Cerita rucuk bambu jadi gimana?" tanya Dedi kepada Hermansyah pada unggahan di akun Instagram dedimulyadi71 yang dikonfirmasi Kompas.com ke Dedi Mulyadi via telepon, Rabu (22/1/2024).
Hermansyah kemudian menunjukkan sebuah kertas berisi peta lokasi di area pagar laut. "Ini alur (tempat keluar masuk kapal ikan) kita (Pemprov) di sini, pelabuhan kita," kata dia sembari menunjuk ke arah peta.
Baca juga: Dedi Mulyadi Tertawa Dengar Darat sampai Laut Bekasi Diberi Sertifikat
Pemprov membuat alur karena alur merupakan fasilitas pokok pelabuhan yang harus ada di setiap pelabuhan. Ketika sampai di muara, lanjut Hermansyah, ternyata sudah dalam penguasaan perusahaan swasta tersebut.
"Jadi Dinas Kelautan mau bikin alur keluar masuk kapal ikan, tapi alur ini terhambat oleh penguasaan tanah yg dikuasai mereka (perusahaan swasta). Karena terhambat dampaknya apa?," tanya Dedi.
Hermansyah menjelaskan, pihaknya kemudian meminta izin kepada perusahaan tersebut. Kemudian dibuka lah jalan selebar 70 meter untuk alur kapal ikan. "Kita boleh lewat," kata dia.
Dinas Kelautan, lanjut Hermansyah, butuh sepadan supaya tidak lagi mengganggu lahan yang dikuasai perusahaan tersebut. "Kita bikinlah sepadan kiri kanan, bisa lewat," kata Hermansyah
"Dangkal?" tanya Dedi.
Hermansyah menjelaskan, sebagian sudah dikeruk sedalam lima meter. Hal itu, kata dia, sudah menjadi kewajiban perusahaan Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN) untuk pendalaman alur.
Dia melanjutkan, timbul persoalan ketika alur diperdalam karena lewat lahan perusahaan. Pihak perusahaan kemudian membuat sepadan untuk batas pendalaman alur.
"Tukeran, bapak (Hermansyah) kasih akses darat berupa sewa lima tahun. Mereka memberikan alur ke bapak, tapi dengan catatan mereka membuat sepadan itu, yang nanti akan berubah jadi apa?" tanya Dedi lagi.
Hermansyah kemudian menunjukan batas lahan perusahaan tersebut. Kemudian ada pula rencana pelabuhan perusahaan tersebut.
"Mereka akan buat pelabuhan. Nah, fungsi rucuk bambu apa?" tanya Dedi.
Hermansyah menjawab sebagai batas lahan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang