TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Warga Kampung Babakan Muncang, Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat bayi perempuan mengambang di aliran sungai wilayah itu, Kamis (23/1/2025).
Bayi yang diduga baru dilahirkan ibunya itu masih bertali ari. Warga yang menemukan sempat mengira bayi tersebut adalah boneka.
Rosli (69), salahsatu saksi mata sekaligus warga di lokasi kejadian mengaku menemukan bayi itu tertelungkup di aliran sungai saat membersihkan saluran air.
Baca juga: Longsor Pekalongan, Bayi 5 Bulan dan Ibunya Ditemukan Tewas di Lokasi yang Sama
Apalagi aliran sungai di lokasi kejadian berada tepat di depan rumahnya.
"Ditemukannya tadi sekitar pukul 09.00 WIB di depan rumah. Saya kira boneka mengambang, ternyata saat dicek bayi baru lahir sudah meninggal," ujar dia.
Mendapati hal itu, Rosli langsung memberitahukan warga lainnya bahwa ada sosok mayat bayi di sungai.
Kondisi badan bayi itu sudah membiru dan diduga meninggal akibat tenggelam usai dibuang ke aliran sungai.
Baca juga: Warga Semarang Dikagetkan Penemuan Bayi di Ruko Kosong
"Tidak dibungkus apa-apa. Itu telanjang saja bayinya di sungai. Sudah biru badannya juga dan masih ada tali arinya," kata dia.
Rosli pun kemudian melaporkan ke Ketua RW sampai menginformasikannya ke Kepolisian untuk mengevakuasi jasad bayi tersebut.
Dugaan sementara bayi tersebut ada yang membuangnya saat malam hari ke aliran sungai sampai terbawa arus dan menyangkut di pinggir sungai.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Tasikmalaya Kota, Iptu Jajang Kurniawan, membenarkan adanya kejadian dugaan kasus buang bayi yang sudah ditemukan meninggal di aliran sungai.
Tim Inafis pun sedang memeriksa jasad bayi dan sudah mengevakuasi di sungai untuk dibawa ke Kamar Mayat RSUD Soekardjo Tasikmalaya.
Kepolisian pun masih menyelidiki kasus ini dan sedang mengejar pelaku pembuangan bayi tersebut.
"Jasad bayi berjenis kelamin perempuan ini diperkirakan berusia sekitar tujuh bulan kandungan ibunya. Kami masih menyelidiki kasus tersebut," ujar dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang