Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Mata Kerabat Tumpah Sambut Jenazah Yana Korban Kecelakaan Maut GT Ciawi

Kompas.com, 6 Februari 2025, 06:19 WIB
Riki Achmad Saepulloh,
Krisiandi

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Jenazah Yana Mulyana (41 tahun), salah satu korban kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi, tiba di rumah duka yang beralamat di Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu (5/2/2025) malam.

Jenazah Yana tiba sekitar pukul 23.30 WIB disambut dengan isak tangis dari keluarga dan sanak saudara.

Tuti Nurmayanti (38 tahun), salah satu anggota keluarga almarhum, mengungkapkan bahwa dirinya masih sulit percaya atas kejadian tragis yang menimpa Yana, beserta istri dan anaknya.

Baca juga: 2 Korban Tewas Kecelakaan di GT Ciawi Masih Diidentifikasi, Tubuh Terbakar 100 Persen

Tuti menjelaskan bahwa sebelum kecelakaan terjadi, dirinya tidak merasakan firasat yang berlebihan.

“Kalau firasat sih mungkin ada sedikit-sedikit, tapi tanpa kita sadari kan (tiba-tiba) kalau masalah seperti itu,” ujar Tuti di rumah duka pada Rabu.

Tuti menjelaskan bahwa Yana dan istrinya pergi ke daerah Tambun, Bekasi, untuk mengurus keperluan pekerjaan.

Mereka berangkat menggunakan satu mobil bersama tiga orang lainnya.

Yana tertabrak saat keluar mobil karena kartu e-toll yang tak berfungsi. Menurut kesaksian istrinya, Sugiarti, 

Yana, lantas turun untuk meminta bantuan. Petugas menyarankan agar ia meminjam kartu e-toll dari pengendara lain yang berada di belakangnya.

Baca juga: Kecelakaan di GT Ciawi Tewaskan 8 Orang, Kronologi Lengkap dan Penyebabnya

Saat Yana turun itu lah, truk pengangkut galon menghantam barisan kendaraan yang sedang mengantre.

Sugiarti yang masih berada di dalam mobil bersama penumpang lain hanya bisa merasakan benturan keras sebelum semuanya berubah menjadi kekacauan.

 Kecelakaan yang terjadi pada Selasa (4/2/2024) malam di Gerbang Tol Ciawi mengakibatkan 19 orang menjadi korban, dengan rincian 8 orang meninggal dunia dan 11 orang lainnya mengalami luka ringan hingga berat.

Langsung dimakamkan


Jenazah Yana langsung dimakamkan setengah jam setelah tiba di rumah duka. Yana dikuburkan di Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat.

Istri almarhum, Sugiarti (48 tahun) turut pulang dalam kendaraan yang sama.

Sementara anak mereka Riyuji Andriana yang masih berusia 3 tahun masih harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Baca juga: Kakak Adik Jadi Korban Tewas Kecelakaan GT Ciawi, Pamit Terakhir Tulang Punggung Keluarga

Rijaldi kerabat korban mengaku bahwa ia masih belum mengetahui pihak mana yang harus bertanggung jawab atas insiden kecelakaan itu.

Menurutnya, sementara ini pihak keluarga fokus pada urusan internal keluarga sepeninggal Yana.

“Dengan saya almarhum enggak ada komunikasi terakhir sebelum berangkat, saya dapat kabar jam 1 malam langsung ke rumah sakit. Insya Allah pengajian almarhum 7 hari,” kata Rijal kepada awak media saat di pemakaman Yana, Kamis (6/2/2025) dini hari.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau