SUKABUMI, KOMPAS.com - Jenazah Yana Mulyana (41 tahun), salah satu korban kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi, tiba di rumah duka yang beralamat di Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu (5/2/2025) malam.
Jenazah Yana tiba sekitar pukul 23.30 WIB disambut dengan isak tangis dari keluarga dan sanak saudara.
Tuti Nurmayanti (38 tahun), salah satu anggota keluarga almarhum, mengungkapkan bahwa dirinya masih sulit percaya atas kejadian tragis yang menimpa Yana, beserta istri dan anaknya.
Baca juga: 2 Korban Tewas Kecelakaan di GT Ciawi Masih Diidentifikasi, Tubuh Terbakar 100 Persen
Tuti menjelaskan bahwa sebelum kecelakaan terjadi, dirinya tidak merasakan firasat yang berlebihan.
“Kalau firasat sih mungkin ada sedikit-sedikit, tapi tanpa kita sadari kan (tiba-tiba) kalau masalah seperti itu,” ujar Tuti di rumah duka pada Rabu.
Tuti menjelaskan bahwa Yana dan istrinya pergi ke daerah Tambun, Bekasi, untuk mengurus keperluan pekerjaan.
Mereka berangkat menggunakan satu mobil bersama tiga orang lainnya.
Yana tertabrak saat keluar mobil karena kartu e-toll yang tak berfungsi. Menurut kesaksian istrinya, Sugiarti,
Yana, lantas turun untuk meminta bantuan. Petugas menyarankan agar ia meminjam kartu e-toll dari pengendara lain yang berada di belakangnya.
Baca juga: Kecelakaan di GT Ciawi Tewaskan 8 Orang, Kronologi Lengkap dan Penyebabnya
Saat Yana turun itu lah, truk pengangkut galon menghantam barisan kendaraan yang sedang mengantre.
Sugiarti yang masih berada di dalam mobil bersama penumpang lain hanya bisa merasakan benturan keras sebelum semuanya berubah menjadi kekacauan.
Kecelakaan yang terjadi pada Selasa (4/2/2024) malam di Gerbang Tol Ciawi mengakibatkan 19 orang menjadi korban, dengan rincian 8 orang meninggal dunia dan 11 orang lainnya mengalami luka ringan hingga berat.
Jenazah Yana langsung dimakamkan setengah jam setelah tiba di rumah duka. Yana dikuburkan di Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat.
Istri almarhum, Sugiarti (48 tahun) turut pulang dalam kendaraan yang sama.
Sementara anak mereka Riyuji Andriana yang masih berusia 3 tahun masih harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Baca juga: Kakak Adik Jadi Korban Tewas Kecelakaan GT Ciawi, Pamit Terakhir Tulang Punggung Keluarga
Rijaldi kerabat korban mengaku bahwa ia masih belum mengetahui pihak mana yang harus bertanggung jawab atas insiden kecelakaan itu.
Menurutnya, sementara ini pihak keluarga fokus pada urusan internal keluarga sepeninggal Yana.
“Dengan saya almarhum enggak ada komunikasi terakhir sebelum berangkat, saya dapat kabar jam 1 malam langsung ke rumah sakit. Insya Allah pengajian almarhum 7 hari,” kata Rijal kepada awak media saat di pemakaman Yana, Kamis (6/2/2025) dini hari.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang