TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Para kusir delman di Jalan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, hanya bisa berharap bantuan kompensasi dari Gubernur Jawa Barat bisa menyeluruh ke seluruh kusir delman di Jabar.
Apalagi saat mendekati Lebaran, semua kusir delman dan tukang becak di Jawa Barat butuh uang untuk Hari Raya Idul Fitri.
Selama ini, pemberian kompensasi Rp 3 juta yang diberikan dalam dua tahap, H-1 dan H+1 Lebaran, hanya kepada kusir delman dan tukang becak yang terlewati jalur mudik dan alternatif di Jawa Barat.
Baca juga: Jual Kambing lalu Dapat Rp 40 Juta dari Dedi Mulyadi, Kusir Delman: Semalam Enggak Bisa Tidur...
Jumlahnya 1.126 kusir delman dan becak di Garut, Tasikmalaya, Kuningan, dan Cirebon, dengan paling banyak di Garut sebanyak 575 orang dan paling sedikit di Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, sebanyak 28 orang.
"Kami mah gak pernah kebagian bantuan pemerintah. Sejak kapan bantuan merata? Saya harap ke Pak Dedi merata lah kalau mau memberi bantuan. Bukan delman yang di dekat jalur (mudik) saja, semua tukang delman yang di Jabar butuh buat Lebaran," jelas Asep, salah satu kusir delman Tasikmalaya di Cihideung, Jumat siang.
Selama ini, hampir semua masyarakat kalangan biasa sangat mendukung langkah merakyat Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.
Tapi, saat momen Lebaran ini, memberikan kompensasi yang tak merata bagi kusir delman dan tukang becak jadi dinilai tebang pilih.
"Jadinya panyirikan batur (bikin iri orang lain). Apalagi mau Lebaran. Iya, gak apa-apa nasib kami para pendukung setia Kang Dedi pokona mah," timbal kusir delman lainnya.
Analis Bidang Kebijakan Dinas Perhubungan Jawa Barat sekaligus penanggung jawab kompensasi delman dan becak, Cris Dwi Hariyanto, membenarkan bahwa di Tasikmalaya hanya ada 28 orang yang dapat kompensasi dari Gubernur Dedi Mulyadi.
Mereka semuanya di Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, sedangkan kusir delman dan becak di Kota Tasikmalaya tidak termasuk daftar yang diberi kompensasi.
Lokasi mangkal delman dan becak di jalur mudik Selatan, Utara, dan alternatif Jawa Barat mendapatkan kompensasi Rp 3 juta.
"Pembagian kompensasi oleh pemerintah Provinsi Jabar. Dari hasil analisis dan masukan dalam pembinaan LLAJ dan Kepolisian, ada hambatan beberapa gangguan arus lalu lintas saat Lebaran, salah satunya pasar tumpah, parkir di pinggir jalan, kemudian kendaraan yang tidak bermotor seperti delman dan becak," kata dia di Singaparna, Kamis (20/3/2025).
Cris mengaku, pendataan penerima kompensasi delman dan becak dilakukan oleh Dishub Jabar dilihat dari potensi terganggunya lalu lintas arus mudik.
Baca juga: Dedi Mulyadi Beri Rp 3 Juta bagi Kusir Delman, Becak, dari Mana Dananya?
Jumlah hasil pendataan ada 1.126 kusir delman dan becak yang tersebar di Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kuningan, dan Cirebon yang mangkal dekat jalur utama mudik dan alternatif.
"Dari sanalah kemudian ada inisiatif dari Gubernur Jabar untuk memberikan kompensasi karena sebelumnya sudah pernah dilakukan di Garut. Jadi, kami pun mendata kendaraan tak bermotor itu untuk diberi kompensasi dengan harapan saat musim mudik, jalur kendaraan tidak terganggu," ujarnya.
Adapun nantinya, para kusir delman dan becak akan ditransfer uang kompensasinya ke tiap nomor rekening Bank Jawa Barat (BJB) pada H-1 Rp 1,5 juta dan H+1 Lebaran Rp 1,5 juta.
"Jadi betul totalnya Rp 3 juta," ungkap dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang