Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cimahi Darurat Sampah: 500 Ton Menumpuk, Layanan ke Rumah Tangga Stop Sementara

Kompas.com, 22 April 2025, 08:04 WIB
Eris Eka Jaya

Editor

KOMPAS.com – Pemerintah Kota Cimahi menetapkan status darurat sampah terhitung sejak 21 hingga 27 April 2025.

Hal ini terjadi karena penumpukan limbah rumah tangga di berbagai tempat pembuangan sementara (TPS) yang terjadi pasca-Lebaran 2025.

Kondisi tersebut disebabkan oleh meningkatnya volume sampah selama hari raya Idul Fitri serta terbatasnya kuota pengangkutan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.

Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, menyampaikan, dalam masa darurat ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) akan menghentikan sementara layanan pengangkutan sampah dari permukiman untuk memfokuskan tenaga dan armada pada pembersihan TPS.

Baca juga: Bersihkan Lautan Sampah di Teluk Labuan, Andra Soni Kerahkan 120 Personel dan Alat Berat

"Hari ini saya nyatakan Cimahi statusnya darurat sampah karena semenjak Lebaran kemarin sampah menumpuk di mana-mana. Kami putuskan hari ini TPS dibersihkan dulu," kata Ngatiyana di Cimahi, Senin (21/4/2025).

Sebanyak 16 truk dikerahkan hanya untuk membersihkan TPS Cibeber, salah satu titik dengan tumpukan terbesar.

Upaya ini dilakukan serentak di seluruh TPS di Kota Cimahi, dengan prioritas membuang sampah ke TPA Sarimukti.

"Secara serentak, hari ini armada sampah dikerahkan untuk membuang sampah ke TPA Sarimukti. Untuk di TPS Cibeber ini, sampah yang dihasilkan mencapai 16 truk, semua harus selesai dibuang hari ini juga," ujar Ngatiyana.

Baca juga: Risih Liat Sungai Jadi Tempat Pembuangan Sampah, Pemudi 17 Tahun Ini Tergerak Suarakan Kepedulian Lingkungan

Selama pembersihan berlangsung, pelayanan sampah ke rumah tangga akan dihentikan sementara.

Setelah TPS bersih, Pemkot Cimahi akan mulai melakukan pengolahan sampah, termasuk rencana penggunaan insinerator untuk memusnahkan residu serta pemanfaatan sampah menjadi produk bernilai guna.

"Jadi, nanti sampah itu bisa diolah juga menjadi paving blok sehingga setelah diolah, sisa residu dapat dimanfaatkan," ucapnya.

"Kemudian kami minta masyarakat untuk memilah sampah sesuai jadwal yang sudah diatur," jelasnya.

Baca juga: Ketika Kapolda Riau Dapati Sampah Menumpuk di Jalan Saat Lari Pagi...

Kepala DLH Kota Cimahi, Chanifah Listyarini, mengungkapkan bahwa sejak Idul Fitri, total sampah yang menumpuk di 14 TPS mencapai sekitar 500 ton.

"Kami mendeteksi tumpukan sampah di 14 TPS itu mencapai 500 ton sejak Idul Fitri. Jadi, butuh seminggu ini untuk membersihkan TPS," ujarnya.

Ia menambahkan keterbatasan ritase ke TPA menjadi tantangan tersendiri. Kota Cimahi hanya mendapat jatah 17 ritase pengangkutan per hari.

"Kami buang sampahnya ke TPA Sarimukti menggunakan ritase yang ada, 17 ritase per hari," tutur Chanifah.

(Penulis Kontributor Bandung Kompas.com: Bagus Puji Panuntun)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau