CIAMIS, KOMPAS.com - Kapolres Ciamis, AKBP Akmal, mengungkapkan motif di balik pembunuhan WML (23), yang mayatnya ditemukan terlilit lakban di kamar kost di daerah Pabuaran, Kelurahan/Kecamatan Ciamis.
Menurut Akmal, motif pembunuhan ini terkait dengan masalah asmara dan sakit hati.
"Berdasarkan pendalaman dan pemeriksaan pelaku Eli Kasim Zakaria alias Eza, antara pelaku dan korban memiliki hubungan pribadi, asmara. Kemudian korban sering menagih utang karena pelaku beberapa kali meminta uang kepada korban dan oleh korban ini dianggap sebagai utang. Di situ ada sakit hati," jelas Akmal saat ekspos kasus di Mapolres, Senin (28/4/2025).
Baca juga: Terduga Pembunuh Wanita Terlilit Lakban di Ciamis Ditangkap
Kejadian pembunuhan terjadi pada hari Sabtu (12/4/2025).
Saat itu, korban sebenarnya meminta dijemput oleh pelaku, namun akhirnya korban datang sendiri ke kosan pelaku.
"(Saat bertemu di kosan) sempat melakukan hubungan layaknya suami istri, di tempat yang sama korban menagih uang yang sempat dipinjam pelaku," kata Akmal menjelaskan awal mula penganiayaan hingga terjadi pembunuhan.
Usai ditagih, pelaku merasa tidak nyaman. Perdebatan dan pertengkaran pun terjadi.
"Pelaku kemudian membuka hape korban dan ditemukan ada komunikasi (korban) di WhatsApp dengan laki-laki lain. Inilah yang menyulut emosi pelaku sehingga membenturkan kepala korban," ujar Akmal.
Pelaku menjerat leher korban dengan ikat pinggang dan kemudian menginjak lehernya.
Setelah memastikan korban meninggal, pelaku membawa korban ke bagian belakang kamar kost.
Baca juga: Perempuan Terlilit Lakban di Ciamis Diduga Dibunuh Sadis, Polisi Temukan Luka di Leher
"Hasil pemeriksaan, korban tidak memungkinkan dibawa keluar (kost). Sehingga hanya diletakkan di belakang kosan," jelas Akmal.
Sebelumnya, mayat perempuan ditemukan terlilit lakban di kamar kost daerah Pabuaran, Kelurahan/Kecamatan Ciamis.
Penemuan ini terungkap setelah tetangga kost mencium bau tidak sedap dari kamar yang dihuni Eza.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang