BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Aksi protes masyarakat Desa Karangsari, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, terhadap proyek pertambangan batuan andesit di Gunung Karang untuk infrastruktur Pembangkit Listrik Tenaga Air Upper Cisokan Pumped Storage (PLTA UCPS) membuahkan hasil.
Masyarakat menuntut agar proyek tersebut tidak menimbulkan dampak merugikan bagi permukiman mereka.
Dua poin utama dalam tuntutan masyarakat adalah pengurangan polusi udara yang dihasilkan dari proses pertambangan dan pengurangan getaran hebat akibat ledakan dari proses blasting.
Baca juga: PLN Bangun Posko Aduan bagi Warga Terdampak PLTA Upper Cisokan
Selain itu, mereka juga meminta realisasi tanggung jawab sosial berupa perbaikan jalan yang rusak parah di sekitar lokasi tambang.
Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Jawa Bagian Tengah 1, Budi Nugroho Sulaksono, menjelaskan bahwa aktivitas pertambangan di Gunung Karang saat ini masih dalam tahap percobaan, sehingga banyak aspek yang perlu dievaluasi.
"Melalui kegiatan trial operation di Gunung Karang, kami melakukan pengkajian menyeluruh terhadap potensi dampak aktivitas konstruksi," ungkap Budi dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (30/4/2025).
Budi menambahkan bahwa PLN akan menerapkan upaya mitigasi dampak blasting dan berupaya mengurangi debu yang ditimbulkan akibat proses pertambangan dengan sistem penyemprotan air.
"Hasil kajian ini menjadi dasar untuk menentukan langkah-langkah mitigasi agar pelaksanaan proyek tetap aman dan minim gangguan bagi masyarakat sekitar," jelasnya.
Baca juga: Kisah Warga Terdampak PLTA Upper Cisokan, Terkatung-katung, Minta Tolong Dedi Mulyadi
PLN juga berkomitmen untuk lebih memperhatikan keamanan dan kenyamanan yang ditimbulkan oleh ledakan akibat kegiatan blasting di Gunung Karang.
Masyarakat akan dilibatkan sebagai petugas pengamanan untuk membantu menjaga area proyek dan memastikan keselamatan lingkungan sekitar sebelum kegiatan blasting dilakukan.
"Kami melibatkan masyarakat dalam proyek ini bukan hanya untuk meningkatkan aspek keamanan, tetapi juga untuk mempererat hubungan dan rasa memiliki terhadap proyek. Warga lokal kami libatkan sebagai petugas penjaga di sekitar area saat kegiatan blasting, sehingga mereka turut berperan aktif dalam menjaga keselamatan bersama," sebut Budi.
General Manager PLN UIP JBT, Widya Anggoro Putro, menambahkan bahwa semua poin tuntutan masyarakat telah diterima dan akan dirapatkan untuk direalisasi satu per satu.
"Kami menyampaikan apresiasi atas berbagai aspirasi yang disampaikan masyarakat. PLN berkomitmen untuk terus menjalin komunikasi dan menindaklanjuti setiap masukan serta permasalahan yang disampaikan masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa pembangunan ini memperhatikan aspek sosial dan lingkungan," papar Widya.
Baca juga: Muak dengan Ledakan dan Polusi Udara, Emak-emak Geruduk Tambang Batu Proyek Cisokan
Saat ini, pembangunan Proyek PLTA Upper Cisokan Pumped Storage telah memasuki tahap konstruksi dengan dukungan material dari sumber daya alam batuan andesit dari Gunung Karang.
PLN berkomitmen untuk memastikan seluruh tahapan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan dilakukan secara transparan, akuntabel, dan komunikatif dengan masyarakat, pemerintah daerah, serta seluruh pemangku kepentingan.
"Kami memastikan setiap aduan yang masuk akan mendapatkan perhatian serius dan ditindaklanjuti dengan langkah-langkah konkret," tandasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang