BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Bandung terus menggencarkan upaya penurunan angka pengangguran melalui berbagai program, salah satunya job fair yang kini digelar hingga ke tingkat kecamatan.
Kepala Bidang Perencanaan Tenaga Kerja dan Informasi Pasar Kerja Disnaker Kabupaten Bandung, M Zumhan, mengatakan penanggulangan pengangguran menjadi prioritas sejak Bupati Dadang Supriatna dilantik.
"Kalau bisa mencapai angka 6 persen itu luar biasa, tahun ini targetnya segitu," katanya saat ditemui di job fair Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Selasa (24/6/2025).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bandung per Desember 2024, angka pengangguran berada di angka 6,3 persen. Sebelumnya sempat mencapai 8 persen, lalu turun menjadi 6,58 persen dan kembali turun pada tahun 2024.
Baca juga: Cerita Warga Ciamis Tempuh Perjalanan 100 Km untuk Melamar di job fair Bandung
Selain pelatihan keterampilan dan program lainnya, job fair disebut sebagai salah satu strategi utama Pemkab Bandung menekan angka pengangguran.
Zumhan menyebut, sebelumnya Disnaker hanya menggelar job fair terpusat di Soreang dan pernah juga secara hybrid. Namun kini, job fair digelar langsung ke kecamatan-kecamatan.
"Ini kita melaksanakan yang ke lima, kemarin kita melaksanakan di Kecamatan Pangalengan, sekarang kita melaksanakan di Kecamatan Rancaekek," ujarnya.
Job fair kelima yang digelar di Kecamatan Rancaekek ini mengusung tema *Spirit Bedas* dan menyasar langsung warga sekitar agar tak perlu jauh-jauh datang ke Soreang.
"Kita menyasar warga Kecamatan Rancaekek dan sekitarnya, supaya tidak hanya datang ke Soreang saja. Kan Kabupaten Bandung ada 31 kecamatan, 270 desa dan 10 kelurahan. Mudah-mudahan dengan adanya job fair di kecamatan ini kita bisa hadir di tengah masyarakat," kata dia.
Baca juga: Cerita Sri Hayati, Cari Kerja di job fair Pekanbaru Sebelum Diberhentikan Sebagai Honorer
Dalam pelaksanaan kali ini, disediakan sekitar 300 lowongan kerja dari sembilan perusahaan dan satu lembaga pelatihan kerja.
"Rata-rata yang di sini itu perusahaan tekstil," terangnya.
Job fair tersebut ditujukan untuk angkatan kerja usia produktif, namun tetap terbuka bagi mereka yang sudah memiliki keterampilan.
"Untuk usia produktif jadi tidak ada klasifikasi. Ini kita prioritaskan untuk yang pemula, tapi tidak menutup kemungkinan yang punya skill juga boleh," katanya.
Zumhan berharap job fair tingkat kecamatan bisa menekan angka pengangguran serta memfasilitasi angkatan kerja untuk bertemu langsung dengan perusahaan.
"Manfaatkan adanya job fair ini, karena tidak setiap hari, setiap bulan kita ada job fair. Dengan hadirnya job fair bisa memfasilitasi pencari kerja bertemu dengan perusahaan, nanti soal penerimaan akan kita monitoring," ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang