Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Kirim Uang Duka ke Keluarga Korban Longsor Garut, Ingatkan Warga Tak Gunduli Hutan

Kompas.com, 2 Juli 2025, 07:03 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya empat warga Kabupaten Garut akibat bencana longsor.

Dalam keterangan video yang diterima Kompas.com, Rabu (2/7/2025), Dedi menyatakan telah mengirimkan bantuan uang duka kepada keluarga korban.

“Hari ini saya berkirim uang duka pada keluarga korban. Untuk bekal hidup keluarga yang ditinggalkannya, untuk pendidikan anak-anaknya, dan untuk membenahi serta membangun rumah-rumah baru,” kata Dedi.

Baca juga: Empat Jenazah Ditemukan, Satu Keluarga Jadi Korban Longsor Cisewu Garut

Lebih dari itu, Dedi Mulyadi mengingatkan seluruh masyarakat Garut untuk tidak lagi menggunduli hutan dan lahan perbukitan yang rawan bencana.

Ia menegaskan bahwa bencana alam akan terus terjadi jika manusia terus merusak alam tempat tinggalnya.

“Saya amanatkan pada seluruh warga Garut untuk tidak melakukan penebangan hutan, menggunduli lahan-lahan perbukitan yang berdampak bencana ketika hujan tiba. Karena kita tidak mungkin terlepas dari bencana selama kita tidak bersahabat dengan alam yang kita tinggali,” ujarnya.

Dedi mengatakan, seluruh kebijakan yang ia buat selama ini bertujuan untuk mencegah bencana dalam jangka panjang. Ia menegaskan bahwa keberpihakannya kepada rakyat membuatnya berani mengambil keputusan yang tidak populer.

“Saking sayangnya pada masyarakat, saya membuat kebijakan menutup pertambangan, menghentikan alih fungsi lahan, mengajak semua orang untuk menanam pohon, membuang sampah dan mengelolanya dengan baik, melakukan upaya revitalisasi sungai, danau, area perbukitan. Semua itu untuk kepentingan masyarakat,” jelas Dedi.

“Walaupun saya harus menanggung serangan yang luar biasa, tidak apa-apa. Lebih baik saya diserang dan di-bully, yang penting rakyat saya selamat hari ini dan di masa depan,” tambahnya.

Baca juga: Ayah, Ibu, dan Anak Ditemukan Tewas Berpelukan, Terkubur Longsor di Garut

Dalam pernyataannya, Dedi juga mengapresiasi kinerja Pemerintah Kabupaten Garut yang terus berupaya melayani masyarakat dan menangani dampak bencana.

“Terima kasih Pak Bupati Garut, Ibu Wakil Bupati Garut, terus bekerja melayani masyarakat dan siapkan berbagai konsep serta langkah agar Garut kembali menjadi hijau,” tutup Dedi.

Diketahui, bencana longsor melanda Kampung Kiararambai, Desa Girimukti, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (25/6/2025) malam, menewaskan satu keluarga yang terdiri dari 4 orang.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 19.00 WIB saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut.

Plt Camat Cisewu, Jajang, membenarkan adanya empat korban jiwa dalam insiden ini. Hingga Rabu malam, empat jenazah telah ditemukan.

Baca juga: Ayah, Ibu, dan Anak Ditemukan Tewas Berpelukan, Terkubur Longsor di Garut

“Innalillahi wainnailaihi raajiun, seluruh keluarga Ibu Mar'ah meninggal dunia, korban ada empat orang," ujarnya dikutip dari Tribun Jabar, Kamis (26/6/2025).

Menurut Jajang, longsor terjadi setelah tebing di atas rumah korban ambruk akibat guyuran hujan yang intens beberapa jam sebelumnya. Material longsor menimpa rumah semi permanen milik keluarga tersebut

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau