BANDUNG, KOMPAS.com - Kemacetan di kawasan Cihampelas, Kota Bandung, Jawa Barat, bukanlah fenomena baru. Ruas jalan ini kerap padat kendaraan, terutama pada jam berangkat dan pulang kerja.
Pantauan Kompas.com, Jumat (4/7/2025) sekitar pukul 15.00 WIB, arus lalu lintas di Jalan Cihampelas terpantau padat merayap, khususnya di titik akses masuk ke mal Cihampelas Walk dan sejumlah toko pakaian serta aksesoris.
Laju kendaraan mulai tersendat di sekitar Teras Cihampelas akibat menyempitnya jalan. Antrean kendaraan mengular dari arah Jalan Cipaganti hingga Simpang Cihampelas.
Baca juga: Teras Cihampelas: Dulu Digagas RK dan Dipuji Jokowi, Kini Mau Dibongkar Dedi Mulyadi
Kondisi ini memicu keluhan warga dan pengguna jalan. Mereka menyebut kemacetan berlangsung lama meski jarak tempuh pendek.
Salah seorang pengunjung, Defa (30), mengatakan situasi macet di kawasan Cihampelas biasa terjadi pada pagi dan sore hari, dan makin parah saat musim liburan.
"Kalau kata saya macet soalnya kan banyak kendaraan, kalau apa lagi pulang kerja gitu. Emang macet banget di bawah," kata Defa saat berbincang dengan Kompas.com di lokasi, Jumat (4/7/2025).
Ia menilai kepadatan lalu lintas diperparah oleh kembalinya pedagang kaki lima (PKL) berjualan di bawah Teras Cihampelas. Selain itu, tiang-tiang penyangga dan Skywalk turut mempersempit jalan.
"Kayaknya macetan sekarang, ada tiang-tiang juga. Terus PKL juga masih ada yang jualan di bawah, harusnya di atas jadi makin kecil jalannya," ucapnya.
Haris (22), warga Tamansari yang sering beraktivitas di sekitar Cihampelas, menyampaikan kemacetan di kawasan itu makin terasa dalam beberapa tahun terakhir.
"Wah makin macet sekarang ya pas pagi sama sore. Kalau ada Teras Cihampelas juga masih ada yang jualan di bawah," katanya.
Menurut Haris, trotoar yang digunakan untuk berdagang membuat badan jalan tidak cukup menampung kendaraan.
Sementara itu, warga asli Cihampelas sekaligus PKL di Teras Cihampelas, Ina Wanasih (65), menilai kepadatan lalu lintas sudah berlangsung sejak lama. Menurutnya, kondisi sebelum dan sesudah ada Teras Cihampelas tak banyak berubah.
"Sama aja, dulu kan sempit di bawah banyak pedagang kaki lima. Sekarang mereka turun lagi, ada tiang-tiang itu juga dulu pas awal nggak masalah. Tapi sekarang PKL turun lagi jadi macet lagi," tutur Ina.
Ia juga menyoroti tidak konsistennya patroli dari Satpol PP yang membuat PKL leluasa berjualan di bawah Teras Cihampelas.
"Setiap ada Satpol PP bersih (jalanan di bawah teras), lewat aja Satpol PP, jualan lagi. Mereka sudah tahu jam berapa, kapan Satpol PP lewat," ucapnya.
Wahyu (43), pengguna motor, menilai keberadaan Teras Cihampelas tidak efektif mengatasi kemacetan. Rekayasa lalu lintas yang dilakukan pun dianggap tak banyak membantu.
"Sama saja, ada teras atau nggak juga. Macet aja terus setiap hari. Udah dibikin satu jalur juga tetap sama," kata dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang