SUKABUMI, KOMPAS.com - Bertempat di Kampung Padangenyang, Kadusanan Lemah Duhur, sebuah rumah panggung yang sangat sederhana berukuran 4 x 7 meter persegi dan terletak di ujung, dihuni oleh bocah kuat yang kondisi kesehatan tubuhnya dipenuhi cacing, Raya namanya.
Namun, Raya kini sudah tiada. Ia pergi meninggalkan keluarga untuk selamanya pada 22 Juli 2025 lalu.
Saat Kompas.com mengunjungi rumah pasangan Udin (32 tahun) dan Endah (38 tahun) itu, tak ada tempat mandi cuci kakus (MCK) atau toilet yang layak.
Hanya ada satu petak tempat dekat kandang ayam di luar rumah yang biasa digunakan untuk keperluan kecil sehari-hari.
Baca juga: Potret Haru Keluarga Raya Bocah Sukabumi, Nafkah Didapat dari Suruhan Tetangga
Namun, untuk buang air besar, keluarga bocah Raya harus menuju area Sungai Ciagana atau kolam yang berada di sekitar rumah sekadar untuk buang hajat.
Kepala Dusun 03 Lemah Duhur, Arif Rahman, mengungkapkan bahwa sumber air keluarga Raya berasal dari Sungai Cianaga.
Air dari sungai tersebut dijadikan keperluan pokok sehari-hari saat keluarga bocah Raya melakukan aktivitas seperti mandi atau buang hajat besar.
"Sumber air dari bawah (kolam) yang berasal dari Sungai Cianaga, dimasukkan ke drum untuk keperluan sehari-hari seperti buang air. (Sumber utama air itu) diambil dari sungai yang sama (dengan buang air besar)," jelas Arif.
Diberitakan sebelumnya, Raya, bocah asal Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meninggal pada 22 Juli 2025 dengan tubuh penuh cacing.
Baca juga: Kayu Pondasi Jadi Bahan Bakar Memasak, Kisah Rumah Reyot Raya Bocah Sukabumi Terungkap
Raya, pada saat mendapat perawatan di RSUD R Syamsudin SH, disebutkan ditemukan cacing dalam tubuhnya, bahkan cacing itu nyaris 1 kilogram lebih yang berhasil dikeluarkan.
Kejadian tersebut kini menjadi sorotan publik, bahkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turut memberikan atensi pada kasus Raya.
Dedi Mulyadi juga turut menegur Pemerintah Kabupaten Sukabumi, tetapi Pemkab Sukabumi menyatakan telah berupaya maksimal dalam menolong dan merawat Raya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang