INDRAMAYU, KOMPAS.com - Sebuah video yang menunjukkan delapan remaja digelandang warga dengan hanya mengenakan celana dalam beredar luas di media sosial.
Mereka digiring dengan berjalan kaki sambil menenteng senjata tajam menuju kantor polisi.
Peristiwa ini terjadi di Blok Kasmaran, Desa Tambi Lor, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Minggu (21/9/2025).
Kapolsek Sliyeg, Iptu Edi Mulyana menjelaskan, para remaja tersebut diamankan karena hendak melakukan tawuran.
“Anak-anak itu diamankan karena hendak melakukan tawuran,” ujar Edi saat dikonfirmasi pada Senin (22/9/2025).
Baca juga: Pelajar di Sukabumi Terlibat Tawuran, Dikirim ke Pesantren untuk Ikuti Pelatihan Produksi Tahu-Tempe
Menurut Edi, kejadian bermula ketika warga curiga dengan aktivitas para remaja yang berkumpul di desa mereka.
Para remaja itu juga membawa sejumlah senjata tajam, yang terdiri dari satu corbek, satu celurit, dan empat golok gobang.
Warga kemudian melakukan penangkapan, sementara senjata tajam yang digunakan sebagai barang bukti diamankan kepolisian.
Baca juga: Viral Bocah SD Tawuran di Makassar, Lempar Bom Molotov Nyaris Bakar Rumah
Dari hasil interogasi, Edi menyampaikan, delapan remaja yang diamankan sebagian berasal dari Desa Tambi Lor, sedangkan sebagian lainnya berasal dari desa tetangga, Desa Sudikampiran.
Rentang usia mereka antara 13 hingga 15 tahun. Rencana mereka untuk tawuran, digagalkan warga.
"Mereka belum sempat melakukan tawuran berkat kesigapan warga dan polisi,” kata Edi.
Edi menambahkan, orang tua dan aparat pemerintah desa dari masing-masing remaja tersebut dipanggil ke kantor polisi.
Langkah ini diambil karena para remaja tersebut masih di bawah umur. Meski demikian, polisi tetap melakukan pembinaan kepada mereka.
Para remaja juga diminta untuk membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatan serupa.
“Upaya ini merupakan bagian dari program preventif Polri untuk menekan angka tawuran dan kenakalan remaja,” ujar Edi.
Terakhir, Edi mengimbau warga untuk tetap waspada dan berperan aktif melaporkan setiap potensi gangguan keamanan kepada aparat kepolisian.
“Sinergi antara warga dan polisi sangat penting, dengan komunikasi dan kerjasama kita bisa menjaga keamanan lingkungan serta mencegah tindakan kriminalitas, termasuk tawuran remaja,” pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang