Salin Artikel

Kasus Hilangnya Dokter Faisal, Masih Ingat Cerita Yana yang Nge-prank "Hilang" di Cadas Pangeran?

Motor Faisal ditemukan menyala oleh warga di pinggir jurang di Jalan Poros Tolitoli-Kabupaten Buol.

Sebelum dinyatakan hilang, Faisal membawa uang Rp 26 juta dan hendak membagikan uang sedekah ke dua desa terdampak banjir.

Keluarga pun melalporkan hilangnya dokter Faisal ke polsi. Tim gabungan dari polisi, TNI, Basarnas dan warga pun berusaha mencari keberadaan Faisal.

Hingga akhirnya 20 hari setelah kejadian, Faisak ditemukan di Penginapan 42 di Kecamatan Peleleh, Kabupateb Buol, Sulawesi Tengah.

Ia tak sendiri. Faisal datang ke penginapan mengendarai mobil warna putih dengan seorang perempuan yang berinisial HS.

Belakangan diketahui HS adalah warga Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Poliwali Mandar, Sulawesi Barat.

Faisal dan HS berencana menginapa semalam sebelum melanjutkan perjalanan ke Gorontalo. Faisal diketahui hendak mengantar HS ke Makassar.

Pada Selasa (16/11/2022), Yana Supriatna (40), warga Dusun Babakan Regol, Desa Sukajaya, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang dinyatakan hilang.

Sebelum hilang, Yana sempat mengirim pesan suara ke istrinya dan mengaku ada orang yang meminta tumpangan. Saat itu Yana berada di masjid yang ada di Kecamatan Pamulihan, Sumedang

Dalam pesan suara terakhir, Yana seolah-lah meminta tolong kepada istrinya.

Keluarga yang panik langsung membuat laporan ke polisi dan petugas menemukan motor Yana di kawasan Cadas Pangeran dengan kondisi setang motor terkunci.

Selasa malam, puluhan personel dari polisi, TNI, BPBD Sumedang melakukan pencarian. Hingga akhirnya Yana ditemukan tiga hari kemudian.

Ia ditemukan dalam kondisi sehat di Kecamatan Dawuan, Kabupaten Majalengka pada Kamis (18/11/2022) sekitar pukul 16.30 WIB.

Akhirnya terbongkar jika Yana tak benar-benar hilang. Namun ia menyusun skenario kebohongan sedemikian rupa untuk lari dari permasalahan pribadi dan pekerjaan.

Di hari kejadian, Yana memarkir motor di kawasan Cadas Pangeran dan sempat turun ke bawah jembatan. Saat ini ia berencana menjatuhkan diri ke Cadas Pangeran.

Di salah satu masjid di Kecamatan Sumedang Selatan, Yana beristirahat sambil menunggu bus tujuan Jakarta. Namun karena bus tak kunjung datang, ia pun naik angkutan ke Cirebon.

Namun di tengah jalan ia berhenti di Majalengka. Setelah istirahat di masjid, ia kembali melanjutkan perjalanan naik angkot ke Terminal Cirebon.

Ia sempat menginap di terminal dan keesokan harinya ia kembali ke Majalengka. Keberadaan yana diketahui dari pelacakan sinyal telepon. Polisi mengatakan sinyal telepon Yana timbul tenggelam karena ia kerap mematikan telepon selularnya.

Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Polisi Erdi Adrimulan Chaniago mengatakan alasa utama Yana lari adalah untuk menghindari masalah pekerjaan dan masalah rumah tangganya.

"Yana sempat berniat lari dan mencari pekerjaan baru di tempat pelariannya untuk menghindari masalah yang tengah dihadapinya," ujar Erdi

Yana pun ditetapkan sebagai tersangka penyebaran kabar bohong.

"Unsur pasal menyebarkan berita kebohongan yang dapat menyebabkan kegaduhan di tengah rakyat. Dengan ancaman hukuman pidana sekurang-kurangnya tiga tahun penjara," kata Erdi.

Erdi mengatakan, meski telah ditetapkan sebagai tersangka, Yana tidak ditahan namun harus memenuhi wajib lapor kepada Polres Sumedang.

"Alasan saudara Yana tidak ditahan karena ancaman hukumannya kurang dari 5 tahun penjara. Sehingga hanya diwajibkan untuk wajib lapor," kata Erdi.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aam Aminullah | Editor : Aprillia Ika)

https://bandung.kompas.com/read/2022/05/27/162600578/kasus-hilangnya-dokter-faisal-masih-ingat-cerita-yana-yang-nge-prank-hilang

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com