Salin Artikel

Kisah Pemuda Cimahi Bangkit dari Pandemi, Sulap Limbah Singkong Jadi Cuan

CIMAHI, KOMPAS.com - Bagi masyarakat umum, kulit singkong mungkin hanya limbah biasa yang tak memiliki nilai manfaat dan berakhir di tong sampah.

Di tangan Novan Putra Ardiansyah (29), pemuda asal Kelurahan Cibereum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat, limbah kulit singkong itu disulap menjadi kuliner renyah yang mendatangkan pundi-pundi rupiah.

Caranya, Novan mengolah limbah tersebut menjadi cemilan gurih yang laris manis di pasaran. Ia memberi nama keripik itu Kulit Singkong Krispi.

Kulit Singkong Krispi hasil racikan Novan memiliki berbagai varian rasa, mulai dari barbeque, bojot, balado, keju manis, dan pedas asin.

Jauh sebelum pandemi, Novan menggantungkan ekonomi dengan hidup sebagai seorang buruh di salah satu perusahaan elektronik di Kota Bandung.

Sementara ayahnya merupakan seorang perantau yang sehari-hari berjualan camilan singkong keju di pinggiran Kota Cimahi.

"Dulu saya kerja di distributor elektronik, jadi sales. Karena pandemi Covid-19, saya dirumahkan oleh perusahaan," ujar Novan mengawali kisahnya.

Kebijakan pemerintah untuk menghentikan segala aktivitas masyarakat menjadi hal sulit bagi Novan. Tabungannya terkuras habis. Tahun 2020 ia menjadi pengangguran.

"Cari kerja susah, sempat nyari kemana-mana susah, akhirnya keputusan untuk bisa bertahan adalah mengikuti jejak bapak. Jualan singkong keju," papar Novan.

Dari berjualan singkong keju itulah mulai tercetus ide-ide liar. Novan mulai memikirkan kepeduliannya terhadap lingkungan dengan melihat tumpukan limbah singkong yang setiap hari ia buang begitu saja.

"Ayah saya dan saya itu berjualan singkong keju. Setiap kali produksi melihat kulit singkongnya cuma jadi sampah. Setiap hari itu dibuang satu karung-satu karung," ujar Novan.

Ide pemanfaatan limbah kulit singkong ini juga berangkat dari kesadaran Novan yang melihat secara kasat mata sampah-sampah menumpuk setiap pagi di sudut-sudut jalanan Kota Cimahi.

Jumlah sampah sebanyak itu terhitung cukup besar jika melihat angka demografi Kota Cimahi yang berjumlah 614 ribu jiwa di tiga kecamatan.

Dari limbah yang ia buang, Novan menyadari, jika selamanya perilaku buang limbah dilakukan seperti itu, maka hanya akan menambah tumpukan sampah di Kota Cimahi.

"Kemudian saya berpikir bagaimana caranya supaya limbah produksi itu menjadi olahan yang bermanfaat," ucap Novan.

Untuk mengolah limbah singkong juga bukan perkara mudah. Novan perlu bereksperimen beberapa kali hingga bisa menghilangkan racun dan meracik menjadi makanan ringan yang lezat.

"Selama satu minggu itu saya bereksperimen terus menerus setiap hari. Saya berusaha agar getah kulit singkong bisa hilang dan aman untuk dikonsumsi," sebut Novan.

Hingga akhirnya, Novan menemukan racikan yang pas dengan cita rasa yang khas. Dari tangan terampilnya ini, Kulit Singkong Krispi tercipta dan diminati masyarakat.

Novan mengerjakan cemilan ini dibantu 3 orang keluarganya di kediamannya di sebuah gang sempit Kelurahan Cibereum, Kota Cimahi.

"Ini kan baru jalan, jadi pasarnya masih sekitar Cimahi dan di marketplace. Sejauh ini sih respons konsumen belum ada yang buruk. Alhamdulillah," tutur Novan.

https://bandung.kompas.com/read/2022/08/31/075703978/kisah-pemuda-cimahi-bangkit-dari-pandemi-sulap-limbah-singkong-jadi-cuan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke