Salin Artikel

SD Negeri Girimukti Bandung Barat dalam Bayang-bayang Penenggelaman Waduk PLTA Cisokan

Masyarakat dengan seperangkat alat pertanian bergegas menuju kebun-kebun mereka. Sementara itu, anak-anak menenteng sepatu dan alat sekolah mereka menuju SD Negeri Girimukti.

Aktivitas belajar mengajar di sekolah dasar (SD) pagi itu tampak ceria meski anak-anak itu tahu bahwa mereka berada dalam bayang-bayang penenggelaman.

Lokasi SD Negeri Girimukti masuk ke dalam lahan yang diproyeksikan menjadi sebuah danau untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Upper Cisokan.

Sebagian warga sudah merelokasi diri membentuk permukiman baru sekitar 2 kilometer dari Kampung Lembursawah, namun sekolah tak kunjung direlokasi.

"Sekarang kan sebagian murid rumahnya sudah direlokasi ke Babakan Bandung, sementara sekolahnya masih di sini. Kasihan jalannya rusak dan jauh," ungkap Opin (70), warga Kampung Lembur Sawah yang masih beraktivitas di lokasi itu, Rabu (28/9/2022).

Siswa-siswi ini mau tak mau harus bertahan di tengah kondisi sekolah yang sudah tak layak pakai. Kerusakan di berbagai bagian juga sudah dibiarkan tak terurus.

50 persen atap bangunannya ambrol. Sejumlah dinding dan jendela kelas bolong-bolong, bahkan sejumlah mebeler penunjang kegiatan belajar tak bisa digunakan lagi.

Opin dan orangtua siswa lainnya cukup khawatir dengan kondisi itu. Keselamatan murid-murid dan kenyamanan belajar dipertaruhkan demi mendapat hak pendidikan anak-anak Lembursawah.

"Sekolah ini sudah tak layak. Sebentar lagi hancur. Khawatir ke kesalamatan murid-muridnya. Harapannya sih segera dipindahkan ke sekolah yang lebih layak," ujar Opin.

Dihubungi terpisah, Kepala Desa Sukaresmi Judin Setiawan mengatakan, sebagian besar warga Kampung Lembursawah sudah merelokasi diri usai menerima uang ganti rugi lahan.

"Mereka membentuk permukiman baru di lokasi yang tidak terlalu jauh dari sebelumnya, namun di luar lahan PLTA," kata Judin.

Menurut Judin, PLN tengah menyiapkan satu bangunan sekolah pengganti bangunan SD Negeri Girimukti yang terdampak pembangunan PLTA Upper Cisokan.

Lokasinya pun berada di wilayah permukiman tempat para warga di Kampung Lembursawah merelokasi dan membangun rumah-rumah baru mereka.

"Jadi sekarang memang masih menggunakan bangunan SD yang lama yang berada di Kampung Lemburswah. Sambil menunggu bangunan sekolah penggantinya selesai. Kira-kira dalam waktu dua bulan lagi," tutur Judin.

https://bandung.kompas.com/read/2022/09/28/165016978/sd-negeri-girimukti-bandung-barat-dalam-bayang-bayang-penenggelaman-waduk

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com