Salin Artikel

Mengenang Perjuangan Si Jalak Harupat di Makam Pahlawan Otto Iskandardinata Bandung Barat

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Kabupaten Bandung memiliki stadion sepak bola bernama Si Jalak Harupat. Nama ini sebenarnya merupakan julukan untuk pahlawan Nasional yang lahir di Bojongsoang, Dayeuhkolot, Bandung, pada 31 Maret 1897, Otto Iskandardinata.

Memperingati Hari Pahlawan ke-77 ini, puluhan orang berdiri mengheningkan cipta di Taman Makam Pahlawan Otto Iskandardinata di Jalan Raya Lembang, Desa Gudangkahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat pada Kamis (10/11/2022).





Semua kepala tertunduk saat mendoakan "Si Jalak Harupat" di makamnya.

Peringatan itu berlangsung sederhana namun khidmat dengan dihadiri oleh sejumlah purnawirawan TNI dan Polsek Lembang.





Taman makam itu bukan sebenar-benarnya makam. Taman makam tersebut merupakan sebuah monumen perjuangan Bandung Utara bernama Monumen Pasir Pahlawan Otto Iskandardinata.





Kematian Otto Iskandardinata hingga kini masih misterius. Jasadnya hilang dan tidak pernah ditemukan.

Meski begitu, Otto diduga gugur menjadi korban penculikan kelompok yang mengatasnamakan dirinya Laskar Hitam di Pantai Mauk, Tangerang pada 20 Desember 1945.




Untuk mengenang jasa perjuangannya, segumpal tanah pasir pantai Mauk dibawa sebagai simbol jenazah Otto Iskandardinata ke makam Pasir Pahlawan di Lembang.

Pasir itu kini menyatu dengan tanah di komplek pemakaman, tepatnya di sebuah lingkaran yang berada di depan monumen.





Melalui Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 088/TK/Tahun 1973, tanggal 6 November 1973, pemerintah kemudian menetapkan Otto Iskandardinata sebagai Pahlawan Nasional.





Julukan si Jalak Harupat

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) 1 Barisan Patriot Bela Negara Jawa Barat, Letkol Purn. Suparno mengatakan, Otto Iskandar menjadi putra terbaik Jawa Barat dari yang lantang meneriakan merdeka, oleh karenanya ia mendapat julukan Si Jalak Harupat.





Semangat perjuangan kemerdekaan yang digelorakan Otto Iskandardinata harus dirawat dan ditransferkan ke anak cucu putra putri Jawa Barat lainnya.





"Kenapa dilaksanakan di tempat ini, mungkin makam pahlawan yang lain banyak, kebetulan Otto Iskandadinata putra asli Jawa Barat, walaupun beliau seorang sipil jabatan terakhir Menteri Dalam Negeri. Tempat inilah sebagai titik tanda penghormatan kita kepada pahlawan Jawa Barat," ujar Suparno saat ditemui di Makam Pahlawan Nasional Otto Iskandardinata.





Lebih jauh, maksud dan tujuan peringatan Hari Pahlawan sebagai pengingat kembali jasa-jasa para pejuang bangsa. Bagaimana beratnya memperjuangkan kemerdekaan bangsa hingga banyak para pahlawan yang gugur.





"Oleh karena itu, kami mengimbau, mengajak untuk senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan. Menghargai jasa-jasa pahlawan yang gugur demi mengorbankan bangsa Indonesia," tuturnya.





Penjaga Makam Pahlawan Nasional Otto Iskandar Dinata, Haryadi menjelaskan, jasad Otto Iskandardinata hingga kini masih misterius, makam yang kini berdiri merupakan sebuah patilasan pertanda Otto gugur sebagai pahlawan di laut Mauk.





"Cuma petilasannya yang dibawa ke sini, semacam pasir, air laut, katanya ada darahnya juga. Kalau jasad almarhum Pak Otto enggak ada sampai saat ini," sebut Heryadi.





Selama 23 tahun menjaga dan merawat Taman Makam Pahlawan Otto Iskandardinata, hampir setiap 20 Desember makam tersebut ramai diziarahi oleh keluarga dan para peziarah dari berbagai daerah.





"Ada anak bungsu Otto Iskandardinata yang sudah tua ke sini tapi enggak tentu. Kalau pastinya setiap hari wafatnya (Otto Iskandar) tanggal 20 Desember," ungkapnya.

https://bandung.kompas.com/read/2022/11/10/152321678/mengenang-perjuangan-si-jalak-harupat-di-makam-pahlawan-otto-iskandardinata

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke