Salin Artikel

Pria di Bogor Palsukan Kematian karena Terjerat Utang Rp 1,5 Miliar, Digunakan untuk Keperluan Pribadi hingga Beli Properti

KOMPAS.com - Sandiwara pria di Bogor, Jawa Barat yang memalsukan kematiannya akhirnya terbongkar.

Dari hasil pemeriksaan polisi, skenario ini dilakukan US alias Urip Saputra (40) karena merasa malu terjerat utang di kantornya hingga mencapai sebesar Rp 1,5 miliar.

Urip sengaja merekayasa kematian dengan cara berpura-pura meninggal kemudian hidup lagi dengan menggunakan identitas yang baru.

Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengatakan, skenario pura-pura meninggal lalu hidup kembali ini untuk menghindari kejaran debt collector karena memiliki utang sampai Rp 1,5 miliar.

"Ide untuk pura-pura mati ini datang dari US untuk menghindari kewajibannya membayar utang dari tempatnya bekerja sebesar Rp 1,5 miliar," ungkap Iman kepada wartawan, Sabtu.

Utang sebanyak itu pun telah dipergunakan Urip untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan membeli properti.

"Jadi utangnya itu untuk kebutuhan pribadinya dan sebagian dibelikan properti," ucap dia.

Iman mengungkapkan, semua rekayasa kematian lalu hidup kembali itu bermula karena Urip merasa malu punya utang di tempatnya bekerja.

Sebab, diketahui Urip menduduki jabatan tertentu dalam sebuah organisasi.

Sehingga dari hasil pemeriksaan telah dipastikan bahwa Urip tidak pernah mengalami kematian.

"Hasil pemeriksaan yang kita lakukan itu sudah terkonfirmasi bahwa US tidak pernah mengalami kematian. Keluar (hidup lagi) dari peti itu sudah direncanakan oleh US," ujar dia.

Skenario kematian

Ide pura-pura mati itu muncul sepintas setelah Urip pulang dari Semarang.

Saat itu, Urip dan istrinya tidak langsung berangkat menuju rumahnya di Rancabungur, Kabupaten Bogor.

Namun, Urip bersama istrinya pergi ke Jakarta untuk menyusun skenario kematian itu.

"Mulai awal punya ide tersebut setelah US pulang dari Semarang. Dia menginap terlebih dahulu di Jakarta. Karena memikirkan kewajibannya (bayar utang) itu kemudian terpikirkanlah jalan pendek pura-pura mati," bebernya.

Skenario itu dilakukan mulai dari memesan ambulans, kemudian peti jenazah, sampai skenario hidup kembali di rumahnya.

"Dari mulai awal memesan ambulans, kemudian peti jenazah, sampai dengan skenario masuk dan keluar dari peti itu sudah disiapkan oleh Urip,"ucap dia.

Kemudian, skenario berikutnya yaitu keluar dari peti jenazah agar tak terlihat warga sekitar.

Identitas baru

Menurut Iman, mereka akan berencana keluar dari peti saat kondisi rumah sudah sepi.

Bahkan, US sudah menyiapkan identitas baru supaya sudah dianggap meninggal.

"Jadi ini skenario yang disiapkan oleh yang bersangkutan. Setelah rumahnya sepi, nanti dia keluar dari peti jenazah tersebut, dan menghilang karena dianggap sudah meninggal. Nah nanti hidup lagi dengan identitas yang lain," jelas dia.

Sang istri sempat mengingatkan bahwa perbuatan itu berdampak atau akan menimbulkan kehebohan dan kegaduhan di masyarakat.

Lantaran tak ada pilihan lain, istrinya terpaksa bersekongkol dengan Urip menjalankan skenario itu.

"(Istri sekongkol) iya istrinya terpaksa ikut. Dan sempat mengingatkan (US)," ujar dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan | Editor Gloria Setyvani Putri, Pythag Kurniati)

https://bandung.kompas.com/read/2022/11/20/185108778/pria-di-bogor-palsukan-kematian-karena-terjerat-utang-rp-15-miliar-digunakan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke