Salin Artikel

Voluntrip KitaBisa, Wisata Sambil Donasi untuk Konservasi Sekaligus Lihat Buasnya Manusia Buru Elang

Kompas.com berkesempatan ikut voluntrip yang diadakan KitaBisa ke lokasi penangkaran elang di Pusat Suaka Satwa Elang Jawa (PSSEJ), Desa Pasirjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kegiatan voluntrip ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan.

Mereka diajak terjun ke lapangan memberi bantuan atau berdonasi sekaligus menjadi relawan konservator dalam sehari yang dipandu oleh ahlinya.

Perjalanan dimulai dari Kota Bogor menggunakan mobil menuju ke lokasi PSSEJ yang berada di kaki Gunung Salak.

Minggu (19/2/2023) pagi itu, mata terus menerus disuguhi pemandangan hijau nan asri.

Embusan angin pagi, suara serangga dibarengi gemercik aliran sungai memberi ketenangan.

Ditambah saat itu terlihat dua ekor elang terbang bermanuver sehingga menambah semangat melewati rintangan menuju lokasi.

Tidak terasa lebih dari satu jam, Kompas.com bersama para relawan akhirnya tiba di lokasi penangkaran tersebut.

Para relawan kemudian diajak keliling mengamati aktivitas satwa elang lewat peralatan teropong binokuler dan monokuler.

Jenis-jenis elang yang teramati itu, di antaranya elang jawa, elang ular bido, elang brontok hingga elang alap-alap tikus.

Spesies endemik ini terancam punah karena berkurangnya habitat dan perburuan liar.

Salah satunya, elang tikus yang diberi nama Srikandi. Dia adalah korban tembak pemburu liar. Luka tembak itu di bagian sayap sebelah kanan, peluru menembus tulang bawah sampai atas. Beruntung saat itu Srikandi selamat.

Namun, ia sudah tak bisa lagi membentangkan sayapnya untuk terbang tinggi. Terbang sampai lima meter pun dia sudah tidak mampu.

Tak hanya itu, ada juga elang yang tidak bisa melihat karena mata sebelah kanan cacat akibat benturan keras.

Itu terjadi karena ulah pemilik atau pelihara ilegal. Akibatnya, Srikandi dan Cakra tak bisa survive di alam bebas sehingga harus terus dipantau, dirawat, dan dilatih terbang oleh petugas PSSEJ.

Melihat hal itu, kita bisa menyadari betapa hebatnya manusia bisa melatih elang terbang sekaligus keji dan buas dalam membuat kerusakan.

"Secara teori kita tahu rantai makanan itu seperti apa ya. Tapi untuk ngelihat langsung raptornya itu baru di sini, banyak sekali insight baru yang didapat dari kegiatan ini," kata seorang peserta voluntrip, Ahmad Rizky.

Peserta voluntrip asal Bekasi ini mengaku bahwa sejak awal dirinya sangat konsen di isu lingkungan. Ia pun mendaftarkan dalam kegiatan voluntrip konservasi yang diadakan KitaBisa.

"Dari kegiatan ini kita dapat banyak hal-hal baru dan cukup untuk mengisi kegiatan sih. Apalagi kan kerjanya tidak terikat komunitas. Sekali kegiatan selesai gtu. Makanya saya ikut apalagi sekarang tuh susah banget untuk terlibat kegiatan isu (lingkungan) tersebut," ucap Rizky.

Menurutnya, lewat program voluntrip KitaBisa atau kegiatan kerelawanan plus jalan-jalan ke tempat konservasi bisa menjadi ajang mengabdikan diri kepada alam.

Dari kegiatan voluntrip ini sudah saatnya kita menyadari bahwa kasus perburuan liar harus menjadi isu penting oleh semua kalangan.

"Lewat program voluntrip ini paling tidak saya berkontribusi untuk menjaga alam, meskipun masih sedikit ya. Tapi kan kita jadi sadar betapa bahayanya kerusakan alam bagi kita dan satwa-satwa," ujarnya.

Tujuannya agar para donatur bisa melihat langsung bantuan atau donasi tersebut disalurkan. Salah satunya, yaitu voluntrip memberi donasi untuk konservasi.

Konsep voluntrip kali ini dengan cara membeli tiket dan hasilnya kemudian diberikan untuk mendukung kegiatan konservasi elang.

Bantuan itu berupa alat-alat pembuatan kandang seperti jaring, tali, dan penanaman pohon.

"Selain bantuan renovasi kandang, terus kita bikin kandang buat pelepasan. Kita juga menanam pohon karena elang di sini butuh sekali berbagai macam pohon untuk menghidupi pakan-pakannya. Kemudian ada beberapa area yang butuh kita tanami ulang karena adanya pembalakan liar. Jadi bantuannya seperti itu," ujar Dania.

Co-founder & CPO at KitaBisa, Vikra Ijas  menjelaskan, voluntrip adalah program rutin yang diadakan oleh KitaBisa untuk mewadahi masyarakat umum yang ingin  terlibat dalam misi relawan kebaikan.

Belakangan, muncul inisiatif memberikan donasi untuk konservasi sebagai upaya pelestarian alam dan lingkungan.

"Kegiatan konservasi atau kategori lingkungan sebetulnya masih kategori cukup sulit untuk mendapatkan donasi. Mungkin karena KitaBisa lebih dikenal donasi untuk kebutuhan medis, rumah ibadah dan lainnya. Akhirnya kami berinisiatif supaya voluntrip kali ini mengenalkan kepada para donatur  betapa pentingnya isu konservasi sekaligus ikut berdonasi karena ada jalan-jalannya juga, jadi dapat serunya, dapat juga edukasinya," ungkap Vikra.

Kali ini, voluntrip bekerjasama dengan Yayasan Bio Kon, PSSEJ, dan Kitasobi (gerakan kebaikan yang diinisasi oleh influencer dan tim Kitabisa untuk membantu sesama) untuk mengajak relawan berkegiatan mengamati elang, mengunjungi klinik, serta membersihkan kandang.

Bagi siapa saja yang tertarik untuk ikut dalam kegiatan voluntrip lainnya dapat melihat jadwalnya di Instagram @voluntrip.kitabisa.

"Harapannya semakin banyak yang ikut turun tangan untuk gotong royong, mendukung konservasi dan belajar soal super hero biodiversity. Tapi kan ini isu yang tidak mudah dan di masyarakat ini belum isu umum ya. Nah, dengan semakin banyak kegiatan seperti ini mudah-mudahan bisa menyebar ke masyarakat luas," terangnya.

https://bandung.kompas.com/read/2023/02/21/131621878/voluntrip-kitabisa-wisata-sambil-donasi-untuk-konservasi-sekaligus-lihat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke