BPBD Cianjur Masih Terapkan Status Siaga Bencana di Seluruh Wilayah

Status ini masih dipertahankan seiring cuaca ekstrem yang masih melanda, dan diperkirakan berlangsung hingga Maret 2024.

Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Sukma Wijaya di Cianjur, Minggu (4/2/2024) kemarin, mengatakan, di sepanjang Januari pihaknya mencatat lebih dari 18 bencana alam.

Bencana yang terjadi di Cianjur tersebut antara lain pohon tumbang, banjir, dan tanah longsor.

"Terakhir beberapa hari yang lalu, petugas gabungan menuntaskan penanganan longsor di Kecamatan Cibinong, yang menutup landasan jalan penghubung antar-desa dan kecamatan," kata dia.

Seiring tingginya curah hujan yang turun hampir setiap hari dan merata di seluruh wilayah Cianjur, maka warga dan pengelola tempat wisata diminta meningkatkan kesiagaan dan kewaspadaan.

Terutama, kata Asep, obyek wisata air terjun dan pantai di wilayah selatan.

Di daerah itu pengelola wisata diminta melarang dan menepatkan petugas untuk melakukan pengawasan dan pengamanan bagi wisatawan yang berkunjung, agar tidak mendekati bibir pantai saat cuaca ekstrem.

"Sejak beberapa bulan terakhir kami menyiagakan 1.500 relawan tangguh bencana (Retana) di masing-masing kecamatan," kata dia.

Retana bertugas membuat laporan rutin, melakukan pemetaan, dan evakuasi ketika melihat tanda alam akan terjadi bencana.

Pihaknya juga meminta, terutama bagi pengendara yang melintas di sepanjang jalur utama Cianjur, untuk tetap berhati-hati dan waspada.

Sebab di kawasan tersebut adalah jalur rawan longsor, banjir, dan pohon tumbang, seperti di Jalan Raya Cipanas, Jalan Raya Cianjur-Bandung, dan Jalan Raya Cianjur-Sukabumi.

"Selama satu pekan terakhir tercatat empat pohon tumbang berukuran besar yang tuntas dilakukan penanganannya oleh petugas gabungan BPBD, Damkar, dan PMI Cianjur."

"Sehingga ini harus menjadi kewaspadaan pengguna jalan saat melintas, termasuk jalur selatan Cianjur," kata Asep