Salin Artikel

Menikmati Waktu Ngabuburit di Kampung Ramadhan Bandung

BANDUNG, KOMPAS.com - Waktu ngabuburit tidak melulu hanya digunakan untuk berburu makanan atau takjil.

Di Kabupaten Bandung, warga bisa menikmati sebuah lokasi yang diberi nama Kampung Ramadhan untuk ngabuburit sambil menunggu waktu berbuka.

Kampung Ramadhan berada di Kampung Kadunenggang, Desa Pasirhuni, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Di sana, para pengunjung bisa menikmati fasilitas yang sudah disiapkan pengelola. Kuliner misalnya. Ada beragam makanan ringan, minuman, hingga makanan berat. 

Bagi pengunjung yang akan melaksanakan buka puasa bersama, pengelola menyiapkan sebuah tempat dengan konsep outdoor.

Yakni lapangan yang dilapisi rumput sintetis. Kemudian terdapat 8 meja lesehan. Untuk memperindah, pengelola melengkapinya dengan air mancur serta lampu-lampu kecil. 

Tak sampai di situ, pengunjung juga disuguhkan live musik yang akan terus mengiringi pengunjung hingga waktu berbuka puasa datang.

Sang pengelola, Eep Kurnia (30) mengatakan, tahun ini merupakan tahun kedua Kampung Ramadhan digelar. Sebelumnya, Kampung Ramadhan digelar tahun 2023. 

"Ini kami laksanakan selama bulan Ramadhan, jadi satu bulan penuh. Ada bazar makanan, ada lokasi ngabuburit gratis, tempat bukber gratis, sama live musik," katanya ditemui di lokasi, Rabu (13/3/2024).

Kampung Ramadhan digelar di atas tanah milik Yayasan Silih Asah, Silih Asuh, Silih Asih (SA3) dengan luas 3.220 meter persegi.

Sebenarnya, lokasi tersebut merupakan yayasan panti jompo. Nah, halaman panti tersebut dimanfaatkan untuk kegiatan Raamdhan. 

Kampung Ramadhan, merupakan kolaborasi dari pelbagai pihak, mulai dari Karang Taruna Kadunenggang, masyarakat, Karang Taruna Campaka Mulya, Komunitas Puntang Sautunan, dan Yayasan SA3.

"Maksud yayasan SA3 dan masyarakat kolaborasi ingin memajukan pedagang masyarakat asli. Ini semua tanah yang yayasan SA3 termasuk kolam renang itu gratis, sekolah atau pesantren semua renang di sini," tuturnya.

Selain itu, tujuan diselenggarakannya Kampung Ramadhan ini untuk mensejahterakan para pedagang yang ada di wilayah Cimaung.

Saat ini, lanjut dia, sudah ada 70 pedagang dari tiga desa yakni Desa Pasirhuni, Desa Jagabaya, Desa Pasirmulya yang sudah mendaftarkan untuk membuka stand makanan du Kampung Ramadhan.

"Enggak boleh ada yang dikomersilkan, misalnya pedagang gak dipungut biaya. Mau dagangannya sama juga gak apa-apa," jelasnya.

Saat ini, lokasi Kampung Ramadhan sudah jauh berbeda jika dibanding 2023. Setiap dekorasi yang ada di Kampung Ramadhan rata-rata terbilang spontan, tanpa dibuat-buat.

"Sebelumnya, masih kebun dan lapangan tanah merah belum didekorasi apa-apa. Dekorasi memang sengaja dibuat, dan cenderung terinspirasi dadakan," ungkapnya.

Pun dengan konsep live musik, disiapkan tidak hanya untuk pengelola, para pedagang dan pengunjung dipersilahkan untuk mengisi live musik di Kampung Ramadhan.

"Biasanya karang taruna atau pengunjung yang nyumbang lagu," kata Eep.

Sebanyak 1.000 pengunjung sudah mendatangi Kampung Ramadhan sejak hari puasa pertama.

"Pengunjung hari pertama puasa ada 500 motor yang datang. Biasanya bukan hanya sekitaran sini saja, tapi dari kecamatan lainnya juga datang. Kaya dari Soreang, Dayeuhkolot, Cangkuang, juga ada," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2024/03/13/182749378/menikmati-waktu-ngabuburit-di-kampung-ramadhan-bandung

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com