Salin Artikel

4 Poin Jadi Perhatian dalam Perayaan Gelar Juara Persib Bandung

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan bersinergi dalam perayaan juara Persib Bandung yang akan dipusatkan di Kota Bandung pada tanggal 25 Mei 2025 mendatang.

Perayaan itu akan berlangsung satu hari setelah laga pemungkas Liga 1 antara Persib Bandung melawan Persis Solo di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada tanggal 24 Mei 2025.

Seusai laga tersebut, penyerahan piala juara Liga 1 musim 2024-2025 akan dilakukan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) kepada Persib Bandung.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengatakan hingga hari ini titik awal konvoi dan pawai perayaan Persib Juara masih dalam pembahasan, tetapi titik akhir sudah bisa dipastikan di Gedung Sate.

"Kami sudah bicara dengan Gubernur Jawa Barat, Pemprov dan Pemkot siap bergandeng tangan demi suksesnya konvoi ini," kata Farhan dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (13/5/2025).

Farhan menjelaskan, fokus utama Pemkot Bandung adalah memastikan konvoi dan pawai berjalan aman, tertib, dan bersih.

Sebagai pihak yang bertanggung jawab atas wilayah, dia memastikan Pemkot Bandung akan menekankan pentingnya kesiapan seluruh jajaran untuk mendukung kelancaran kegiatan ini.

1. Keamanan wilayah

Camat dan lurah di jalur konvoi diminta mengaktifkan Linmas untuk membantu polisi menjaga ketertiban.

2. Kemacetan lalu lintas

Dinas Perhubungan akan menurunkan personel untuk mengatur lalu lintas dan meminimalkan kemacetan.

3. Antisipasi persekusi

Pemkot menegaskan agar tidak ada lagi insiden seperti saat Persib juara 2014 lalu, seperti perusakan kendaraan bernomor polisi luar kota.

4. Cegah vandalisme dan perusakan fasilitas umum

Satpol PP diminta untuk bertindak tegas jika menemukan aksi vandalisme atau perusakan terhadap fasilitas kota maupun aset swasta.

Farhan mengatakan, konvoi gelar juara ini adalah momen bersejarah yang harus dirayakan dengan sukacita dalam batas-batas kewajaran.

"Kami mengajak semua pihak untuk menjadikan puncak perayaan ini sebagai bukti bahwa Bandung adalah kota juara yang dewasa dan bertanggung jawab," katanya.

Farhan pun menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh masyarakat, khususnya bobotoh, yang selama satu bulan ini terus merayakan gelar juara Persib Bandung dengan penuh semangat dan tertib.

"Setiap hari ada pawai keliling kota. Ada yang terorganisasi, ada juga yang spontan. Namun, alhamdulillah sejauh ini semua berjalan lancar," tuturnya.

"Kami terus berkoordinasi dengan kepolisian, komunitas bobotoh, dan pihak klub agar Kota Bandung tetap aman dan nyaman," katanya.

https://bandung.kompas.com/read/2025/05/13/113832178/4-poin-jadi-perhatian-dalam-perayaan-gelar-juara-persib-bandung

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com