BANDUNG, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung mengangkut lebih dari 40 kubik sampah sisa aksi unjuk rasa yang terjadi dalam sepekan terakhir di sekitar Gedung Sate.
Kepala DLHK Kota Bandung Darto mengatakan peningkatan volume sampah mulai terasa sejak Sabtu (31/8/2025) usai aksi unjuk rasa pada Jumat (30/8/2025).
"Hari Sabtu kemarin ada penambahan sampah empat mobil pickup atau sama dengan 8 kubik, enggak terlalu signifikan," kata Darto saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kamis (4/9/2025).
Darto menyebut sampah yang diangkut mayoritas berupa abu sisa pembakaran, logam-logam kecil, hingga rongsokan. "Besi-besi seperti marka jalan yang rusak. Tapi rongsokan kendaraan tidak kita ambil," ujarnya.
Lonjakan sampah terbesar terjadi setelah aksi lanjutan pada Minggu (1/9/2025), menyusul pembakaran beberapa bangunan di sekitar Gedung DPRD Jawa Barat. Salah satu restoran yang terbakar menjadi penyumbang sampah terbanyak.
"Hari ini akan kita tambah lagi karena di sana sampahnya cukup banyak berupa abu, kemudian bekas-bekas kayu bangunan yang rontok dan terbakar, puing-puing runtuhan tembok, bekas-bekas kursi, bekas-bekas makanan, piring dan gelas yang pecah semuanya kita angkut," tutur Darto.
Sejak Sabtu, DLHK mengerahkan tiga truk besar per hari dengan kapasitas enam kubik per unit. Seluruh sampah dibuang ke Tempat Pengolahan Sampah Akhir Sarimukti.
"Semuanya kita buang ke Sarimukti," kata Darto.
Darto menambahkan, prioritas pembersihan sisa aksi unjuk rasa ini berdampak pada pengangkutan sampah rutin di beberapa titik Kota Bandung.
"Jelas mempengaruhi pengangkutan, artinya mengurangi ritase pengangkutan juga, mengurangi jatah-jatah pengangkutan sampah yang sudah ada di beberapa titik. Ya, mau enggak mau kita harus buang, karena itu tanggung jawab sosial pemerintah," ujarnya.
https://bandung.kompas.com/read/2025/09/04/174715378/40-kubik-sampah-demo-bandung-diangkut-warga-kena-imbas