Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Makanan Khas Sunda yang Menggugah Selera

Kompas.com, 8 Januari 2022, 13:15 WIB
William Ciputra

Penulis

KOMPAS.com - Selain kaya adat dan budaya, masyarakat Suku Sunda juga dikenal dengan cita rasa makanannya yang menggugah selera.

Berikut ini 6 makanan khas Sunda yang bisa menjadi referensi kuliner saat berkunjung ke Jawa Barat atau Banten:

1. Nasi Timbel

Makanan khas Sunda berikutnya adalah nasi timbel. Makanan ini sangat mudah ditemukan di warung-warung makan khas Sunda.

Baca juga: Resep Nasi Timbel Khas Sunda, Masakan Kukus Simpel buat Makan Siang

Nasi timbel umumnya disajikan dalam daun pisang. Hal itu membuat aroma nasi timbel sangat sedap.

Selain itu, nasi timbel juga disajikan dengan beragam lauk, di antaranya ayam goeng, ikan asin, empal, sambal dan lalapan.

2. Nasi Liwet

Nasi liwet memang makanan yang bisa ditemui di mana saja. Namun nasi liwet sunda memiliki kekhasan sendiri dibanding nasi liwet daerah lain.

Perbedaannya terletak pada cara memasaknya. Nasi liwet Sunda dimasak langsung secara bersamaan antara beras, lauk dan bumbunya.

Adapun bumbu nasi liwet Sunda terdiri dari garam, bawang merah, bawang putih, daun salam, lengkuas, cabai, ditambah sedikit santan.

Sementara lauk yang biasa digunakan adalah ikan peda, ikan asin atau ikan pindang.

Baca juga: Resep Nasi Liwet Rice Cooker Istimewa, Bekal Piknik Tidak Mudah Basi

3. Oseng Cabe Gendot

Ilustrasi tumis cabe gendot khas SundaShutterstock/Dinar Nurmaningsih Ilustrasi tumis cabe gendot khas Sunda

Oseng cabe gendot menjadi makanan khas Sunda berikutnya. Makanan ini memiliki rasa yang tidak tajam dan rasa pedas yang sedap.

Oseng cabe gendot biasanya disajikan dengan nasi hangat atau ketupat. Makanan ini biasanya sering dijumpai saat Lebaran.

4. Mie Kocok khas Bandung

Makanan khas Sunda yang satu ini menjadi favorit saat mengunjungi Kota Bandung.

Seperti namanya, mie kocok ini berbahan utama mie kuning dikocok, dicelupkan ke air mendidih, dan diguyur kuah kaldu sapi.

Saat dihidangkan, mie kocok juga dilengkapi dengan sayur, touge, dan seledri.

Selain sayur juga ada pelengkap lain seperti bakso, kikil, hingga daun bawang.

Baca juga: Resep Oseng Cabe Gendot Khas Sunda, Sajian Nikmat Saat Lebaran

5. Empal Gentong

Makanan khas Sunda berikutnya adalah empal gentong. Makanan ini menjadi makanan khas dari Cirebon, Jawa Barat.

Empal gentong sangat mirip dengan gulai. Proses memasaknya menggunakan kayu bakar dan gentong sebagai pancinya.

Dinamakan empal, karena makanan ini berbahan daging sapi. Selain itu juga menggunakan jeroan yaitu usus dan babat sapi.

6. Lalapan

Ilustrasi sayuran untuk lalapan mentah. SHUTTERSTOCK/ Ariyani Tedjo Ilustrasi sayuran untuk lalapan mentah.

Selain makanan-makanan di atas, masyarakat Sunda juga sangat menyukai lalapan berupa sayuran segar mentah.

Lalapan ini dilengkapi dengan sambal dan menjadi pelengkap nasi panas.

Rupanya, tradisi makan lalapan ini merupakan ciri khas masyarakat Sunda sejak masa lampau.

Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya istilah “kuluban Sunda” dalam Prasasti Taji yang diyakini dibuat pada abad ke-10 Masehi.

Kuluban berasal dari bahasa Jawa yang bisa diartkan menjadi lalapan.

Baca juga: Resep Empal Gentong Cirebon yang Empuk dan Tidak Amis

7. Tahu Sumedang

Makanan khas Sunda yang satu ini berasal dari Sumedang, Jawa Barat. Tahu Sumedang juga bisa dijadikan oleh-oleh setiap kali bepergian.

Tahu Sumedang terbuat dari tahu putih biasa. Bedanya bagian dalam Tahu Sumedang kopong atau tidak ada isinya.

Demikian 7 makanan khas Sunda yang sangat menggugah selera. Makanan-makanan itu sangat mudah ditemukan baik di warung di wilayah Jawa Barat/Banten, maupun di rumah makan Sunda di berbagai daerah.

Sumber:
Serba-serbi Makanan Khas Sunda
Resep Empal Gentong
5 Mie Kocok Legendaris di Bandung
Resep Tahu Sumedang

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau