Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap 2 Pelaku Tawuran Pelajar di Serang, Salah Satunya Pelaku Penusukan

Kompas.com - 19/01/2022, 21:07 WIB
Rasyid Ridho,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Polres Serang Kota kembali mengamankan dua orang pelaku penusukan pelajar saat tawuran di Jalan Bhayangkara, Kota Serang pada Kamis (13/1/2022) lalu.

Kedua pelaku yang diamankan berinisal MK (18) dan MGS (18). Keduanya masih pelajar.

"Kita kembali mengamankan dua orang pelaku, ini adalah pelaku utama yang menggunakan celurit. (pelaku) menusukan celurit mengenai korban hingga meninggal dunia,"  kata Kapolres Serang Kota AKBP Maruli Hutapea kepada wartawan, Rabu (19/1/2022).

Baca juga: Polisi Tangkap Satu Pelaku Tawuran Pelajar di Kota Serang, 3 Masih Buron

Dijelaskan Maruli, MK merupakan pelaku utama penusukan terhadap pelajar dari SMK 1 PGRI inisial MA (18) hingga tewas.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, MK juga diketahui orang yang mengajak rekan-rekannya menyerang kelompok pelajar lainnya melalui pesan di instagram.

Maruli menerangkan, tawuran terjadi antara dua kelompok pelajar yakni geng Banray dari SMKN 2 Kota Serang dan geng Banser dari SMK 1 PGRI Serang.

Kedua pelaku diamankan pada Selasa (18/1/2022) malam di wilayah Pandeglang, dan mengamankan barangbukti dua bilah celurit.

"Kedua pelaku sempat melarikan diri ke Pandeglang dan berhasil mengejar, menangkapnya semalam," ujar Maruli.

Akibat perbuatannya, kedua pelaku dikenakan pasal 80 ayat (3) Undang-undang nomor 35 tentang perlindungan anak dengan ancaman 10 tahun penjara.

Sebelumnya, satu pelaku sudah diamankan terlebih dahulu diamankan Minggu (16/1/2022) malam inisial RA (18).

Baca juga: Terjadi Tawuran Pelajar di Kota Serang, Satu Orang Tewas

Maruli menyebutkan, ada emat pelaku penusukan terhadap pelajar saat tawuran terjadi. Tiga pelaku sudah diamankan, dan masih ada satu pelaku buron.

"Total tiga pelaku yang diamankan, satu lagi mudah mudahan segera terungkap," tandas Maruli.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Bahas Program Makan Siang Gratis, Gibran: Ini Gagasan Konkret, Bukan Retorika

Bahas Program Makan Siang Gratis, Gibran: Ini Gagasan Konkret, Bukan Retorika

Bandung
Cara Pemkot Bandung Atasi Jeratan Rentenir

Cara Pemkot Bandung Atasi Jeratan Rentenir

Bandung
Dua Petani di Sumedang Tewas Tersambar Petir saat Berteduh

Dua Petani di Sumedang Tewas Tersambar Petir saat Berteduh

Bandung
Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Bandung
Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan 'Suami'

Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan "Suami"

Bandung
Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Bandung
Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Bandung
Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Bandung
Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Bandung
Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Bandung
Kasus Dugaan 'Bullying' Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Kasus Dugaan "Bullying" Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Bandung
Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Bandung
Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Bandung
7 Cara Unik Dedi Mulyadi Sosialisasikan Prabowo-Gibran: Lomba Joget Gemoy

7 Cara Unik Dedi Mulyadi Sosialisasikan Prabowo-Gibran: Lomba Joget Gemoy

Bandung
Kampanye di Tanah Kelahirannya Kuningan, Anies Tawarkan Program 'Pasar Amin'

Kampanye di Tanah Kelahirannya Kuningan, Anies Tawarkan Program "Pasar Amin"

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com