BANTEN, KOMPAS.com - Jumat (14/1/2022) pukul 16.05 WIB, wilayah Selatan Banten diguncang gempa tektonik berkekuatan M 6,6. Menurut analisis terbaru Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dampak gempa yang paling terlihat ada di Kecamatan Sumur, Pandeglang.
Pusat gempa ini berada di laut, 132 km arah Barat Daya Kota Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten pada kedalaman 40 km. Saking kuatnya gempa ini, getaran dirasakan di seluruh Banten, Jakarta, hingga Lampung.
Baca juga: Kunjungi Warga Korban Gempa di Pandeglang, Wapres Tawarkan Relokasi
Berdasarkan Peta Tingkat Guncangan (Shakemap) BMKG, guncangan gempa bumi dirasakan di sejumlah wilayah dengan berbagai intensitas.
Seperti daerah Cikeusik dan Panimbang, getaran dirasakan dengan skala intensitas VI MMI. Dalam skala sebesar ini, getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua orang merasakan guncangan kuat dan berlari keluar rumah, dan terjadi kerusakan ringan pada bangunan.
Untuk wilayah Labuan dan Sumur, guncangan dirasakan dengan skala intensitas IV MMI. Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Wilayah Tangerang Selatan, Lembang, Kota bogor, Pelabuhan Ratu, Kalianda, dan Bandar Lampung merasakan gempa dalam skala intensitas III-IV MMI, yakni dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah.
Anyer dengan skala intensitas III MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Dan wilayah Jakarta, Kota Tangerang, Ciracas, Bekasi, Kota Bandung, Kab.Bogor, Kotabumi merasakan gempa dengan skala intensitas II-III MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
"Berdasarkan laporan Pusdalop BPBD Propinsi Banten, lokasi terdampak dengan kerusakan terbanyak ada di Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang dengan data total kerusakan 606 bangunan, yakni 61 bangunan rusak berat, 146 bangunan rusak sedang, dan 399 rusak ringan," tulis BMKG dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Kamis (20/1/2022).
BMKG mengirim tim survei gempa merusak ke lokasi terdampak untuk mengidentifikasi dampak kerusakan bangunan pada Sabtu (15/1/2022) hingga Rabu (19/1/2022).
Tim ini terdiri dari personel Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda waktu, serta personil UPT Daerah (BMKG Wilayah II Banten dan Stasiun Geofisika Tangerang).
"Identifikasi dampak kerusakan bangunan dilakukan dengan metode pengamatan visual dan peralatan seismik," kata BMKG.
Hasil pengamatan makroseismik menunjukkan sebaran lokasi dengan tingkat kerusakan yang bervariasi.
Berdasarkan keterangan klasifikasi skala dampak MMI shakemap BMKG menunjukan kondisi wilayah terdampak sebagai berikut:
1. Desa Ujung Jaya dan Taman Jaya Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang, skala Intensitas VI – VII MMI.