Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Ponpes Miftahul Khoirot Karawang yang Tewaskan 8 Santri Diduga dari Percikan Api Kipas Angin

Kompas.com - 22/02/2022, 05:07 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak delapan santri tewas saat kebakaran di Pondok Pesantren Miftahul Khoirot, di Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin (21/2/2022).

Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono mengatakan, dari keterangan sejumlah saksi, api diduga berasal dari percikan kipas angin yang kemudian mengenai kasur.

Baca juga: 8 Santri Ponpes Miftahul Khoirot Karawang yang Tewas Diduga Sedang Tidur Saat Kebakaran

"(Tapi) kepastiannya masih didalami. Kami sudah melakukan olah TKP. Langkah-langkah kami saat awal kejadian, Muspika Cilamaya berkoordinasi dengan pihak Damkar, BPBD, stakeholder terkait untuk membantu dan menolong di lapangan," katanya, di lokasi kejadian, Senin.

Baca juga: 8 Santri yang Tewas Saat Kebakaran Pesantren di Karawang Berusia 7-13 Tahun

Dia menyebut, kebakaran terjadi di lantai dua pesantren. Saat itu para santri tengah beristirahat di kamar tersebut.

Gotong royong padamkan api

Sementara, seorang santri Ponpes Miftahul, Yanyan Bahari (15) mengatakan, saat kejadian, diduga para santri yang tewas sedang tidur siang.

Lokasi pesantren merupakan sebuah kompleks yang terdiri atas empat blok.

"Blok yang kebaran itu blok anak-anak. Waktu itu memang jam istirahat siang, jadi mayoritas para santri memang tidur siang," ujarnya, ketika diwawancarai saat mengantar korban di RSUD Karawang, Senin.

"Cuma lokasi kobong (kamar tidur) saya beda blok," ujar Yanyan, 

Yanyan yang merupakan korban selamat dalam peristiwa kebakaran tersebut menjelaskan, awalnya dia tak tahu ada kebakaran.

Dia hanya dibangunkan untuk ikut membantu. Namun, dia tak tahu diminta untuk membantu memadamkan api.

"Saya cuma dibangunkan disuruh bantuin, tapi enggak tahu bantu apa. Pas lihat, di blok ujung kebakaran," kata dia.

Yanyan bersama santri yang lain lantas berjibaku mengambil ember air untuk memadamkan api.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com