BANDUNG, KOMPAS.com - Perwakilan Orangtua Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB), Ali Nurdin mengatakan, konflik dosen dan Rektor ITB mengganggu psikologis mahasiswa.
"Jangankan dosen, para mahasiswanya juga sama terguncang, seperti anak saya (terguncang psikologisnya)," ujar Ali saat dihubungi Kamis (10/3/2022).
Sebagai orangtua yang juga alumni ITB, Ali pun menyemangati anaknya agar tetap optimistis.
Baca juga: ITB: Kegiatan Akademik dan Penerimaan Mahasiswa Baru SBM ITB Tetap Berjalan
Seperti diketahui, konflik yang melibatkan dosen SBM ITB dengan Rektor ITB Prof Reini Wirahadikusumah mengenai dana swakelola ITB berkepanjangan.
Teranyar, Forum Dosen SBM ITB (FD SBM ITB) meminta mahasiswa belajar sendiri karena perkuliahan daring ataupun luring dihentikan hingga menemukan kesepakatan dengan rektor.
Bertemu MWA ITB
Ali mengungkapkan, polemik ini berlangsung lama. Setidaknya, pada 22 Desember 2021 para orangtua bertemu dengan Majelis Wali Amanat (MWA) ITB untuk membahas masa depan pendidikan anak-anaknya.
MWA kemudian menjamin kualitas dan layanan pendidikan di SBM ITB. MWA pun sudah meminta rektor untuk menyelesaikan persoalan ini.
Baca juga: Konflik Dosen, SBM ITB Tidak Terima Mahasiswa Baru dan Mahasiswa Lama Belajar Mandiri
Atas saran MWA ITB, pihaknya menyurati rektor meminta audiensi. Namun hingga kini tidak diindahkan.
"Kami sangat mengkhawatirkan masa depan pendidikan anak kami yang tidak mendapatkan kualitas pendidikan seperti janji-janji dan program yang diberikan saat pendaftaran," beber dia.
Jadi, sistem pengelolaan pendidikan dan anggaran di SBM ITB dikembalikan statusnya seperti semula, sebelum adanya kebijakan Rektor ITB yang mencabut otonomi untuk SBM ITB.
Itu berlaku hingga adanya kebijakan baru yang melibatkan MWA ITB dan SBM ITB. Dengan cara ini, program Pendidikan di SBM ITB berjalan normal tanpa ada kegaduhan.
Kedua, MWA ITB segera meminta Rektor ITB mencabut kebijakan yang membatalkan otonomi bagi SBM ITB.
Baca juga: Penjelasan ITB Terkait Konflik Dosen-Rektor hingga Mahasiswa SBM ITB Diminta Belajar Mandiri
Serta, memberlakukan kebijakan yang lama sampai dengan adanya kebijakan baru berdasarkan hasil kajian dari tim khusus yang dibentuk MWA ITB.
Ketiga, MWA ITB agar segera membentuk tim khusus. Terdiri dari pihak MWA ITB, Senat Akademik dan SBM ITB.
Jika diperlukan bisa ditambahkan perwakilan dari masyarakat atau orangtua mahasiswa untuk melakukan evaluasi atas kebijakan pengelolaan Pendidikan di SBM ITB.
"Serta, menyusun regulasi baru yang sesuai dengan kepentingan kemajuan Pendidikan di ITB, dengan masa kerja paling lama 1 bulan," ucap dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.