Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua: Polemik Dosen-Rektor Ganggu Psikologis Mahasiswa SBM ITB

Kompas.com - 10/03/2022, 21:14 WIB
Reni Susanti,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Perwakilan Orangtua Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB), Ali Nurdin mengatakan, konflik dosen dan Rektor ITB mengganggu psikologis mahasiswa.

"Jangankan dosen, para mahasiswanya juga sama terguncang, seperti anak saya (terguncang psikologisnya)," ujar Ali saat dihubungi Kamis (10/3/2022).

Sebagai orangtua yang juga alumni ITB, Ali pun menyemangati anaknya agar tetap optimistis.

Baca juga: ITB: Kegiatan Akademik dan Penerimaan Mahasiswa Baru SBM ITB Tetap Berjalan

Seperti diketahui, konflik yang melibatkan dosen SBM ITB dengan Rektor ITB Prof Reini Wirahadikusumah mengenai dana swakelola ITB berkepanjangan.

Teranyar, Forum Dosen SBM ITB (FD SBM ITB) meminta mahasiswa belajar sendiri karena perkuliahan daring ataupun luring dihentikan hingga menemukan kesepakatan dengan rektor.

Bertemu MWA ITB

Ali mengungkapkan, polemik ini berlangsung lama. Setidaknya, pada 22 Desember 2021 para orangtua bertemu dengan Majelis Wali Amanat (MWA) ITB untuk membahas masa depan pendidikan anak-anaknya.

MWA kemudian menjamin kualitas dan layanan pendidikan di SBM ITB. MWA pun sudah meminta rektor untuk menyelesaikan persoalan ini.

Baca juga: Konflik Dosen, SBM ITB Tidak Terima Mahasiswa Baru dan Mahasiswa Lama Belajar Mandiri

Atas saran MWA ITB, pihaknya menyurati rektor meminta audiensi. Namun hingga kini tidak diindahkan.

"Kami sangat mengkhawatirkan masa depan pendidikan anak kami yang tidak mendapatkan kualitas pendidikan seperti janji-janji dan program yang diberikan saat pendaftaran," beber dia.

3 tuntutan

Untuk itu, Forum Orangtua menyampaikan tiga tuntutan.

Pertama, MWA ITB segera menyatakan pengelolaan Pendidikan di SBM ITB status quo.

Jadi, sistem pengelolaan pendidikan dan anggaran di SBM ITB dikembalikan statusnya seperti semula, sebelum adanya kebijakan Rektor ITB yang mencabut otonomi untuk SBM ITB.

Itu berlaku hingga adanya kebijakan baru yang melibatkan MWA ITB dan SBM ITB. Dengan cara ini, program Pendidikan di SBM ITB berjalan normal tanpa ada kegaduhan.

Kedua, MWA ITB segera meminta Rektor ITB mencabut kebijakan yang membatalkan otonomi bagi SBM ITB.

Baca juga: Penjelasan ITB Terkait Konflik Dosen-Rektor hingga Mahasiswa SBM ITB Diminta Belajar Mandiri

Serta, memberlakukan kebijakan yang lama sampai dengan adanya kebijakan baru berdasarkan hasil kajian dari tim khusus yang dibentuk MWA ITB.

Ketiga, MWA ITB agar segera membentuk tim khusus. Terdiri dari pihak MWA ITB, Senat Akademik dan SBM ITB.

Jika diperlukan bisa ditambahkan perwakilan dari masyarakat atau orangtua mahasiswa untuk melakukan evaluasi atas kebijakan pengelolaan Pendidikan di SBM ITB.

"Serta, menyusun regulasi baru yang sesuai dengan kepentingan kemajuan Pendidikan di ITB, dengan masa kerja paling lama 1 bulan," ucap dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Masyarakat Lereng Pegunungan Sanggabuana Serahkan Satwa Dilindungi

Masyarakat Lereng Pegunungan Sanggabuana Serahkan Satwa Dilindungi

Bandung
Jokowi Ungkap Arti Whoosh Saat Kunjungi Stasiun Padalarang, Tak Ada Lagi 'Handal'

Jokowi Ungkap Arti Whoosh Saat Kunjungi Stasiun Padalarang, Tak Ada Lagi "Handal"

Bandung
3 Kali Jajal Kereta Cepat, Jokowi: Rasanya Cepat dan Nyaman

3 Kali Jajal Kereta Cepat, Jokowi: Rasanya Cepat dan Nyaman

Bandung
Penerbangan Kembali Dibuka, Tasikmalaya-Jakarta Cuma 40 Menit

Penerbangan Kembali Dibuka, Tasikmalaya-Jakarta Cuma 40 Menit

Bandung
Cerita Lansia di Bandung, 20 Tahun Hidup di Rumah Terbengkalai Tanpa Listrik dan Air

Cerita Lansia di Bandung, 20 Tahun Hidup di Rumah Terbengkalai Tanpa Listrik dan Air

Bandung
Derita Warga Kiaracondong Krisis Air Bersih, PDAM Juga Tidak Mengalir

Derita Warga Kiaracondong Krisis Air Bersih, PDAM Juga Tidak Mengalir

Bandung
Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rp 250.000 sampai Rp 300.000

Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rp 250.000 sampai Rp 300.000

Bandung
Bawa Rombongan Menteri, Jokowi Jajal Kembali Kereta Cepat Usai Resmikan Whoosh

Bawa Rombongan Menteri, Jokowi Jajal Kembali Kereta Cepat Usai Resmikan Whoosh

Bandung
Resmikan Whoosh di Jakarta, Jokowi Langsung Bertolak ke Stasiun Bandung

Resmikan Whoosh di Jakarta, Jokowi Langsung Bertolak ke Stasiun Bandung

Bandung
Mahalini hingga Superman Is Dead Bius Penonton Bandung

Mahalini hingga Superman Is Dead Bius Penonton Bandung

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 2 Oktober 2023: Cerah dan Berawan

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 2 Oktober 2023: Cerah dan Berawan

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 2 Oktober 2023: Pagi Cerah, Malam Berawan

Prakiraan Cuaca di Bogor Hari Ini, 2 Oktober 2023: Pagi Cerah, Malam Berawan

Bandung
Gudang Logistik RSUD Garut Terbakar, Ruang Cuci Darah Ditutup Sementara

Gudang Logistik RSUD Garut Terbakar, Ruang Cuci Darah Ditutup Sementara

Bandung
Kebakaran Gudang Logistik di RSUD Dr Slamet Garut, 8 Mobil Damkar Dikerahkan

Kebakaran Gudang Logistik di RSUD Dr Slamet Garut, 8 Mobil Damkar Dikerahkan

Bandung
Detik-detik Remaja Tewas Tertabrak Kereta di Indramayu Saat Buat Konten Video

Detik-detik Remaja Tewas Tertabrak Kereta di Indramayu Saat Buat Konten Video

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com