Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ketiga, Tim SAR Masih Cari Korban Tenggelam Situ Cileunca Bandung, Rencana Tutup Pintu Air

Kompas.com, 2 April 2022, 13:43 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Tim SAR Gabungan masih mencari keberadaan Heru Ardiansyah (15) yang menjadi korban tenggelam di Danau Situ Cileunca Pangalengan, Kabupaten Bandung pada Kamis (31/3/2022).

Korban merupakan warga Kampung Pulo, Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.

Heru beserta dua rekannya yang selamat diduga terjatuh dari atas perahu ketika sedang bermain di Situ Cileunca.

Baca juga: 3 Pemuda Jatuh ke Situ Cileunca Pangalengan Bandung, 2 Selamat Satu Belum Ditemukan

Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah mengatakan, sejak kemarin Tim SAR Gabungan telah melakukan pencarian namun hasilnya masih nihil.

"Sejak kejadian dan kemarin tim masih terus mencari, kemarin dari pagi sampai malam," katanya dikonfirmasi, Sabtu (2/4/2022).

Ia menyebut, telah menyisir semua lini dari Danau Situ Cileunca.

Tim SAR, kata Heru, menggunakan dua metode pencarian yakni penyelaman dan penyisiran dengan menggunakan LCR.

"Tim SAR Gabungan terus mengupayakan pencarian dengan melakukan penyisiran di lokasi kejadian menggunakan LCR," jelasnya.

Deden juga telah menerjunkan 4 orang penyelam yang terdiri dari Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Scuba Center.

"Masing-masing 2 penyelam dari Basarnas dan 2 penyelam dari Bandung SCUBA Center dengan kedalaman selam 8 hingga 10 meter serta penggunaan Aqua Eye dan UWSD (Under Water Search Device) untuk melakukan pencarian korban," ungkapnya.

Baca juga: Wali Kota Serang Minta Rumah Makan Tak Layani Pembeli Makan di Tempat, Ini Aturan Lengkapnya

Guna mempercepat proses pencarian, tim dibagidua, hal itu dilakukan untuk menghemat tenaga Tim SAR, juga mengoptimalkan waktu.

"Membagi tim menjadi 2 SRU. SRU 1 penyisiran menggunakan LCR Basarnas dan penggunaan Aqua eye dan UWSD serta SRU 2 pencarian menggunakan perahu GPM dengan radius 10 kilometer dari lokasi kejadian," kata Deden.

Pencarian hari ketiga pascakorban dinyatakan tenggelam, pihaknya menyebut akan menutup pintu air menuju turbin, serta mengerahkan tim penyelam untuk melakukan pencarian di pintu air.

"Hari ini rencananya kami akan menutup pintu air yang menuju ke turbin dan tim akan menyelam di pintu air. Penyelaman di pintu air sangat beresiko, kami mohon doanya," tuturnya.

Tak hanya Basarnas dan Scuba Center saja yang terlibat. Deden mengaku Tim SAR Gabungan terdiri dari aparat setempat dan lembaga terkait.

"Unsur SAR yang terlibat antara lain Kantor SAR Bandung, Koramil Pangalengan, Polsek Pangalengan, Bpbd Kab Bandung, Wanadri, GPM Rafting, Pol PP Pangalengan, Tagana kab bandung, Gravity adventure, Dinas kesehatan Kab Bandung, New Sure Adventure, PMI Kab Bandung, Aparat Desa Pulosari, Bandung Scuba Center dan Masyarakat Setempat," jelasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau