Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pemudik Setelah 2 Kali Lebaran Tidak Mudik: Senang meski Terjebak Macet

Kompas.com - 29/04/2022, 22:41 WIB
Farida Farhan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Setelah menempuh perjalanan kurang lebih sembilan jam, Sakhur akhirnya sampai di kampung halamannya di Desa Limbangan Kulon, Brebes, Jawa Tengah, Jumat (29/4/2022) pukul 14.35 WIB.

Pria berusia 34 tahun ini berangkat dari Purwasari, Karawang, Jawa Barat, sekitar pukul 05.25 WIB. Demi menjaga stamina, dia harus beristirahat selama lima kali sambil meneduh dari teriknya jalur Pantura.

Sakhur bersukur motor maticnya dapat bekerjasama dengan baik. Motor itu yang mengantarkannya sampai ke kampung halaman, meskipun sempat terkendala macet di jalan.

Baca juga: Melintas di Semarang, Pemudik Bisa Mampir dan Menginap di Posko Tenda

"Di Cikampek macet satu jam, di Subang setengah jam," ujar Sakhur melalui sambungan telepon, Jumat.

Di kampung halaman, Sakhur disambut anak dan istrinya yang telah mudik lebih dulu. Dia juga disambut anggota keluarga yang lain yang menambah kebahagiaannya.

Sakhur mengaku senang tak terkira akhirnya bisa berlebaran bersama keluarga di kampung. Sebab, selama dua tahun berturut-turut, ia tidak mudik.

"Selama dua tahun lebaran melalui video call," kata dia.

Baca juga: Cerita Pemudik di Pelabuhan Gilimanuk, Rela Menunggu Belasan Jam untuk Masuk ke Kapal

Lebaran kali, Sakhur bisa berkumpul dengam keluarga besarnya. Berziarah ke makam keluarga dan mengikuti tradisi Lebaran di kampungnya, yakni saling kirim gula dan teh.

"Tradisi khusus pas Lebaran habis shalat id langsung bawa gula teh keliling ke saudara biar dapet uang jajan," ungkapnya sambil mengenang masa kecil.

Di samping itu, ayah dua anak ini mengaku kangen makanan khas Lebaran buatan keluarganya.

"Kangen makan ketupat sih, soalnya pas Lebaran di Karawang istri saya masak ketupat nggak jadi, zonk," ungkapnya.

Alasan dua tahun tidak mudik

Sakhur dua tahun tidak mudik Lebaran karena alasan pandemi Covid-19 dan pekerjaan. Pada Lebaran tahun 2020, dia tidak mudik lantaran pemerintah melarang mudik. Ia memilih menurut demi kesehatan keluarga.

Pada Lebaran tahun 2021, Sakhur tidak mudik lantaran hari libur sangat sebentar.

"Tahun kedua istri saya ada di kampung karena habis melahirkan. Saya tidak mudik karena libur mepet dan sebentar. Tapi komunikasi tetap intens," ungkapnya.

Baca juga: Curhat Pemudik Tempuh 9 Jam dari Bekasi ke Pelabuhan Merak: Waduh, Bener-bener Ini Macetnya

Sakhur berharap hari libur Lebaran ditambah supaya bisa lebih lama berkumpul bersama keluarga.

"Terus askes jalan masih banyak yang berlubang bikin was-was kalau meleng," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menkes Budi Gunadi Terpilih Jadi Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Menkes Budi Gunadi Terpilih Jadi Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Bandung
Video Viral Penembak Misterius di Kota Bandung, Pelaku Mengendarai Motor

Video Viral Penembak Misterius di Kota Bandung, Pelaku Mengendarai Motor

Bandung
Polisi Gerebek Markas Judi Togel di Cirebon, Omzet Rp 30 Juta Per Hari

Polisi Gerebek Markas Judi Togel di Cirebon, Omzet Rp 30 Juta Per Hari

Bandung
Polisi Gerebek Markas Judi Togel di Cirebon, Omzet Rp 30 Juta Per Hari

Polisi Gerebek Markas Judi Togel di Cirebon, Omzet Rp 30 Juta Per Hari

Bandung
Kerugian Investasi Bodong yang Diotaki Oknum Wartawan Sukabumi Rp 5,6 Miliar

Kerugian Investasi Bodong yang Diotaki Oknum Wartawan Sukabumi Rp 5,6 Miliar

Bandung
Kasus DBD di Bandung Barat Meningkat, 12 Orang Meninggal Dunia

Kasus DBD di Bandung Barat Meningkat, 12 Orang Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Korban Penipuan Investasi di Tasikmalaya Satroni Rumah Pelaku, Rugi Rp 52 Miliar

Korban Penipuan Investasi di Tasikmalaya Satroni Rumah Pelaku, Rugi Rp 52 Miliar

Bandung
Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Bandung
Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Bandung
Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com