BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengakui di era saat ini, efektivitas kampanye di media sosial lebih ampuh daripada metode lama seperti pasang baliho.
Hal itu ia ungkapkan saat menjadi bintang tamu dalam program Ngegas Soal Politik (Gaspol) di Kompas.Com, Rabu (18/5/2022).
Menurut Emil, sapaan akrabnya, metode kampanye harus selalu relevan dengan zaman. Karena itu, menurutnya di era digital saat ini, kampanye di media sosial lebih efektif dan terukur.
Baca juga: Ridwan Kamil Temukan Lowongan Kerja Baru, Ajudan Konten untuk Pejabat
"Mohon maaf, dari pada memasang baliho yang harganya mahal, menurut saya di era saat ini, lebih baik dipakai kampanye di medsos," tutur Emil.
"Baliho masih dibutuhkan. Tapi mohon maaf, engagement-nya nggak terukur. Ini tuh di-like atau di-dislike. Tapi kalau versi digital kan ketahuan, Youtube apalagi yang dislike saja terukur. Ibaratnya kalau punya duit sejuta, saya mending pilih investasi di medsos untuk tujuan yang sama," sambung dia.
Metode komunikasi itu, kata Emil, sangat relevan dengan kebutuhan zaman. Apalagi mayoritas pemilih berusia muda yang melek digital.
"Karena di 2045 mayoritas pemilihnya anak muda. Pencoblos itu ya usia itu, semua pegang handphone," ungkapnya.
Sebagai pejabat publik dengan 15 juta pengikut di Instagram, Emil paham betul kebutuhan masyarakat di media sosial. Bahkan, Emil mengibaratkan media sosialnya sebagai perusahaan media yang wajib memberikan informasi secara rutin.
"I dont have media, but I have social media. Itu rumusnya. Saya ini kalau dinamai Ridwan Kamil news kan pengikutnya 15 juta. Jadi sebagian dari followers itu ada hal yang ditunggu. Pemilik akun itu ada kewajiban melayani followers-nya," kata dia.
Baca juga: Mempemudah Urusan Rakyat, Ridwan Kamil Luncurkan Jabar Quick Response hingga Saber Hoaks
Emil mengaku, memiliki kebiasaan mengunggah ragam aktivitas atau informasi tiga kali dalam sehari.
"Saya posting tiga kali sehari, pagi, siang, malam. Komposisinya dua serius, satu receh," ucapnya.
Meski aktif di hampir semua media sosial populer, Emil mengaku hanya memegang akun Instagram.
"Semua sosmed ada untuk kepentingan melayani masyarakat. Tapi yang saya pegang sendiri hanya feed Instagram karena IG story juga pakai admin," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.