BANDUNG, KOMPAS.com - Proses pencarian anak sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) masih terus dilakukan.
Saat ini, proses pencarian sudah memasuki hari ketujuh atau sepekan sejak Eril dilaporkan hilang terseret arus Sungai Aare, Bern, Swiss, Kamis (26/5/2022).
Berdasarkan informasi yang dikutip dari laman KBRI Bern, proses pencarian pada Selasa (31/5/2022) masih terfokus pada area di antara dua pintu air, serta patroli intensif pada wilayah setelah pintu air kedua.
Baca juga: Keluarga Ridwan Kamil: Sudah Ikhlas Apapun Nanti yang Jadi Takdir Eril
Untuk mengoptimalkan pencarian, Kepolisian Maritim Kota Bern juga melibatkan berbagai komunitas untuk memperluas jangkauan pencarian di sepanjang bantaran Sungai Aare.
Polisi bahkan melibatkan unsur masyarakat dalam upaya pencarian, seperti klub pendayung, klub pemancing, dan komunitas berkebun.
Menurut perkiraan, kondisi cuaca di kota Bern pada beberapa hari ke depan diprediksi akan hujan, dengan badai di area pegunungan. Hal ini akan sangat mempengaruhi kondisi air di Sungai Aare.
Baca juga: Pencarian Eril, Anak Ridwan Kamil, di Hari Keempat Mulai Mengerucut di Lokasi Potensial Ini
Polisi Maritim Bern juga akan melanjutkan pencarian intensif dengan metode yang sama dengan sebelumnya, yakni patroli darat, perahu, dan drone.
Adapun keputusan menggunakan penyelam sangat situasional karena kondisi alam yang tidak menentu.
Selain terus memantau secara dekat pencarian oleh Polisi Maritim, pihak keluarga juga terus melakukan usaha mandiri untuk memeriksa langsung beberapa titik-titik potensial di sepanjang bantaran Sungai Aare.
Rute yang ditempuh oleh pihak keluarga termasuk rute darat dan beberapa wilayah perairan yang masih aman untuk dijelajahi manusia.
Sementara itu dari pihak sejumlah keluarga Ridwan Kamil menyusul ke Swiss.
Baca juga: Usai Pencarian Hari Ke-6 Eril, MUI Jabar dan Keluarga Rencanakan Shalat Gaib
Erwin Muniruzaman, kakak kandung Ridwan Kamil mengatakan, kehadiran keluarganya di Swiss diharapkan dapat membantu proses pencarian Eril, juga memberikan dukungan moril kepada orangtua Eril.
"Dari pihak keluarga akan ada beberapa orang yang menyusul Kang Emil ke Swiss untuk membantu proses di sana," jelasnya.
Saat ini, kata Erwin, keluarga sudah ikhlas menerima kondisi apapun.
"Dari pihak keluarga sudah ikhlas apapun nanti yang akan menjadi takdir dari Eril," ungkap Erwin.
Untuk mengantisipasi berbagai skenario, pihak keluarga di Bandung sudah berkonsultasi dengan para tokoh agama untuk mengetahui apa yang seharusnya dilakukan sesuai dengan syariat Islam.
"Dari pihak keluarga sudah berkonsultasi dengan beberapa ulama seperti Ketua MUI Kiai Rachmat Syafei dan Ustaz Adi Hidayat untuk kami dapat mengetahui apa yang seharusnya dilakukan sesuai dengan syariat Islam terhadap apapun yang menjadi takdirnya Eril," tuturnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.