Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JAWA BARAT] Anggota DPRD Indramayu Jadi Dalang Pembunuhan 2 Petani | Komplotan Ganjal ATM Ditangkap

Kompas.com, 17 Juni 2022, 05:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Berikut 5 berita populer Jawa Barat:

1. Anggota DPRD Indramayu divonis 8 tahun penjara

Taryadi, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Indramayu periode 2019-2024 divonis 8 tahun penjara.

Dalam persidangan, ia terbukti menjadi dalam pembunuhan dua petani pada Oktober 2021.

Selain sebagai DPRD, Taryadi juga menjadi anggota Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (F-Kamis). Ia berperan menggerakkan dan menghasut kelompoknya untuk melakukan perlawanan ke aparat.

Sehingga anggota F-Kamis menyerang sejumlah petani di ladang tebu di perbatasan Indramayu dan Majalengka. Penyerangan dilatang belakangi konflik perebutan lahan.

Akibat penyerangan tersebut, 2 petani tewas.

Baca juga: Jadi Dalang Pembunuhan 2 Petani, Anggota DPRD Indramayu Divonis 8 Tahun Penjara

2. Ridwan Kamil hadiri wisuda putrinya di SMAN 3 Bandung

Kebersamaan Ridwan Kamil dan putrinya Camillia Laetitia Azzahra (Zara) naik motor dan beli es krim rayakan kelulusan Zara. Dok INSTAGRAM RIDWANKAMIL Kebersamaan Ridwan Kamil dan putrinya Camillia Laetitia Azzahra (Zara) naik motor dan beli es krim rayakan kelulusan Zara.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menghadiri wisada putrinya, Camillia Laetitia Azzahra di SMAN 3 Bandung.

Dalam kesempatan itu, Emil membagikan kehidupan masa lalu putranya, almarhum Emmeril Khan Mumtadz saat bersekolah di SMAN 3 Bandung.

"Anak saya, almarhum Emmeril juga sekolah di sini (SMAN 3), memorinya juga sama, dia hobi sepak bola, aktif di osis, main angklung dan sebagainya," ujar Emil.

Saat menjabat sebagai Wali Kota Bandung, Emil mengaku sempat memberikan pilihan kepada Eril untuk berangkat sekolah menggunakan sepeda atau jalan kaki.

Eril memilih naik sepeda dan biasanya menitipkan sepeda ke pos satpam sehingga Eril bersahabat dengan satpam.

Baca juga: Hadiri Wisuda Putrinya di SMAN 3 Bandung, Ridwan Kamil Cerita Masa Lalu Eril Bersahabat dengan Satpam

3. Komplotan ganjal ATM di Cimahi ditangkap

Pelaku pencurian dengan modus ganjal ATM diringkus Polres Cimahi.KOMPAS.COM/Bagus Puji Panuntun Pelaku pencurian dengan modus ganjal ATM diringkus Polres Cimahi.
Empat pelaku komplotan pencuri bermodus ganjal Anjungan Tunai Mandiri (ATM) diringkus polisi.

Keempat pelaku itu mengaku sudah beraksi di 13 lokasi di tiga wilayah di Jawa Barat, yakni Kota Cimahi, Kota Tasikmalaya, dan Kota Bandung.

Empat pelaku ini berbekal besi tipis, tongsis penjepit uang, dan sebuah senter. Pelaku kemudian mencongkel atau memaksa membuka exit shutter atau tempat keluar uang dengan menggunakan alat berupa besi tipis dan alat penjepit untuk mengambil uang dari mesin ATM.

Aksi pelaku kemudian terbongkar setelah mereka kepergok tengah melancarkan aksinya di Yogya Plaza, Kota Cimahi, Selasa (14/6/2022).

Dua dari empat pelaku kemudian diamankan sekuriti pusat perbelanjaan, sementara dua pelaku lainnya berhasil kabur.

Baca juga: Beraksi di 13 Titik di Jabar, Komplotan Ganjal ATM Ditangkap di Cimahi

4. TKW asal Indramayu disiksa majikannya di Taiwan

IlustrasiSHUTTERSTOCK Ilustrasi
Reni (37), seorang buruh migran asal Kabupaten Indramyu disiksa oleh majikannya di Taiwan. Kisah Reni viral di media sosial.

Wajah Reni penuh luka lebam karena perlakuan tidak manusiawi dari majikannya. Kondiis Reni membuat keluarganya terkejut karena selama beberapa bulan, keluarga hilang kontak dengan Reni.

Mereka baru mengetahui kondisi Reni setelah ceritanya viral di media sosial.

Pihak desa juga mendapatkan informasi jika mata Reni sampai disiram pakai cairan pemutih baju hingga penglihatannya menjadi rabun.

Tak hanya itu, Reni juga dipaksa memakan kotoran anjing dan disiram air panas. Selain itu punggungnya digosok dengan handuk dengan keras hingga kulitnya mengelupas.

Baca juga: Nasib Pilu TKW Asal Indramayu Disiksa Majikan di Taiwan, Matanya Rabun Setelah Disiram Cairan Pemutih

5. Fosil kura-kura purba di Sumedang

Tim arkeolog menemukan fosil hewan purba di wilayah Jembarwangi, Tomo, Sumedang, Jabar, Kamis (16/6/2022). KOMPAS.COM/AAM AMINULLAH Tim arkeolog menemukan fosil hewan purba di wilayah Jembarwangi, Tomo, Sumedang, Jabar, Kamis (16/6/2022).
Peneliti menemukan fosil kura-kura purba di di kawasan konservasi Fosil Purba, Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Ekskavasi selama empat hari itu dilakukan Tim peneliti gabungan dari Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumedang, Balai Arkeologi Bandung, dan Badan Geologi dan Paleontologi Kementerian ESDM.

Kepala Bidang Kebudayaan pada Disparbudpora Kabupaten Sumedang Mohamad Budi Akbar mengatakan, temuan sejumlah fosil kura-kura purba tersebut merupakan patahan dari hewan purba yang diprediksi berumur jutaan tahun.

Selain fosil kura-kura, peneliti juga menemukan gigi buaya dan patahan tulang gajah moluska.

Baca juga: Fosil Kura-kura Purba Berusia Jutaan Tahun Ditemukan di Sumedang

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Bagus Puji Panuntun, Aam Aminullah | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Gloria Setyvani Putri, Reni Susanti, Rachmawati)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Bandung
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Bandung
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Bandung
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Bandung
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
Bandung
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau