BANDUNG, KOMPAS.com - Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Aswin Sipayung menjelaskan insiden meninggalnya dua anggota Bobotoh saat laga Persib vs Persebaya di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Jumat (17/6/2022) malam.
Aswin mengatakan, pengamanan di Stadion GBLA dilakukan dua lapis. Sejumlah petugas berjaga di 26 pintu masuk tempat duduk penonton.
Baca juga: Berdesakan Masuk Stadion Saat Laga Persib Vs Persebaya, 2 Anggota Bobotoh Meninggal
Sementara, empat pintu masuk Stadion GBLA yang dibuka dijaga petugas gabungan yang terdiri dari polisi dan TNI.
"Jadi kegiatan pengamanan tadi malam di GBLA, sesuai dengan rencana pengamanan 26 pintu itu kita jaga di atas akses ke tempat penonton. Kemudian di bawah juga ada empat pintu masuk dibuka oleh panitia pelaksana untuk sobek karcis. Kita tempatkan personel lengkap ada Sabhara, Brimob juga dan TNI," kata Aswin, Minggu (19/6/2022) siang.
Insiden desak-desakan yang berujung tewasnya dua anggota Bobotoh itu, kata Aswin, terjadi di pintu masuk stadion. Saat itu, petugas sedang memeriksa penonton yang sudah memiliki tiket.
"Kemudian masyarakat yang datang ingin menonton Persib sesuai SOP dari panpel itu harus menunjukkan karcis, yang punya karcis boleh masuk, yang tidak punya karcis tidak boleh masuk, kan seperti itu," ucapnya.
Namun, Aswin menduga para penonton tidak sabar ingin segera masuk stadion sehingga terjadi antrean di depan gerbang.
"Nah banyak yang tidak sabar ingin masuk, ingin buru-buru masuk. Tiba-tiba ada korban di luar ya, di depan pintu sobek karcis," kata Aswin.
"Jadi dugaannya itu, tidak sabar ingin masuk, buru-buru padahal sudah kita imbau kalau ada pengunjung yang ingin masuk GBLA agar antre, kan ada pembatas dan menunjukan tiket baik dari handphone maupun yang karcis hard copy," tuturnya.
Ia menambahkan, polisi telah memberi imbauan kepada penonton agar tetap tertib dan antre.
"Jadi kerumunan yang antre ingin masuk, diimbau oleh polisi yang berjaga di situ agar tertib dan yang punya tiket menunjukan tiketnya yang tidak punya tiket di belakang, itu imbauan kami terus pakai pengeras suara langsung ke orang yang ada di antrean tersebut," paparnya.
Baca juga: Jenazah Bobotoh Persib Ahmad Solihin Korban Insiden GBLA Diserahkan ke Keluarga
Setelah berdesakan, beberapa bobotoh terjatuh dan pingsan. Mendapat informasi itu, petugas langsung memberikan pertolongan pertama.
"Kebanyakan dari bobotoh ingin buru-buru sehingga melupakan keselamatan. Jadi (berdesakan) pingsan kita bawa ke rumah sakit kemudian dilakukan pertolongan oleh rumah sakit. Nah dugaan kami begitu, begitu mereka ingin masuk, pintunya kan terbatas, ada yang pingsan kemudian dibawa ke ambulans dan dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.