Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah PMK, Harga Jual Hewan Anjlok, Biaya Penanganan Tinggi

Kompas.com - 25/06/2022, 12:32 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Khairina

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak yang tengah mewabah saat ini berimbas terhadap ekonomi masyarakat.

Pihak yang paling terdampak adalah kalangan peternak. 

Pasalnya, dikemukakan Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Peternakan, Kesehatan Hewan dan Perikanan (DPKHP) Kabupaten Cianjur, Ade Dadang Kusmayadi, adanya kasus PMK ini mengakibatkan harga jual hewan ternak anjlok.

“Di sisi lain, penanganan jadi tinggi karena peternak harus mengalokasi biaya tambahan,” kata Ade kepada Kompas.com, Jumat (24/6/2022).

Baca juga: Ibu TKW di Cianjur Surati Jokowi Adukan Pembunuhan Anaknya di Arab Saudi yang Tak Terungkap

Padahal, jelang perayaan Idul Adha dua pekan ke depan, tingkat penjualan hewan kurban diprediksi naik drastis.

“Untuk hewan kurban yang terpapar tentunya berpengaruh pada harga jualnya,” ujar dia.

Pasalnya menurut Ade, hewan yang terjangkit PMK, seperti sapi potong bisa mengalami penurunan bobot yang cukup drastis, 15 hingga 80 persen.

Karena itu, jelang idul kurban, penanganan hewan yang terpapar PMK terus digeber.

Selain disinfeksi, tiga hari sekali hewan diberi tambahan vitamin, obat penurun panas, dan antibiotik.

“Alhamdulilah tingkat kesembuhan tinggi, sudah mencapai 95 persen,” ujar Ade. 

Baca juga: Jateng Terima 75.500 Dosis Vaksin PMK, Ini Jenis Sapi yang Jadi Prioritas

Medik veteriner Dinas PKHP Cianjur, Kharisudin menyebutkan, hewan yang terpapar PMK masih layak dikonsumsi, karena penyakit ini tidak bersifat menular ke manusia.

“Kendati begitu, ada bagian-bagian yang sebaiknya dimusnahkan, seperti jeroan, grandula dan tulang,” kata Kharisudin.

Selain langkah penanganan, pihaknya juga terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada peternak dalam upaya mencegah penyebaran wabah ini.

“Melakukan deteksi dini terhadap gejala awal, dan kebersihan kandang tentunya harus menjadi prioritas,” ujar Kharisudin.

Sebelumnya, sebanyak 433 ekor sapi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

Dari jumlah tersebut, 16 ekor mati, 49 ekor dipotong paksa, dan sebanyak 371 ekor dinyatakan sembuh.

Sedangkan untuk kasus suspek PMK di Cianjur mencapai 976 ekor, terdiri atas 693 sapi potong, dan 293 sapi perah.

Sapi-sapi yang terpapar itu berasal dari 19 sentra peternak yang tersebar di 12 wilayah kecamatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemuda di Sukabumi Bunuh Sang Ibu, Tidur di Dekat Jasad Korban lalu Temui Tetangga Sambil Bawa Uang

Pemuda di Sukabumi Bunuh Sang Ibu, Tidur di Dekat Jasad Korban lalu Temui Tetangga Sambil Bawa Uang

Bandung
Polisi Ungkap Jejak Kasus Vina hingga Perburuan 3 Tersangka DPO

Polisi Ungkap Jejak Kasus Vina hingga Perburuan 3 Tersangka DPO

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Keluarga Vina Didatangi 2 Pria Misterius Sebelum Film Tayang, Takut Kasusnya Kembali Ramai

Keluarga Vina Didatangi 2 Pria Misterius Sebelum Film Tayang, Takut Kasusnya Kembali Ramai

Bandung
'Kernet Bilang Rem Blong, Kami Panik, Istigfar, Terus Bus Terguling'

"Kernet Bilang Rem Blong, Kami Panik, Istigfar, Terus Bus Terguling"

Bandung
Usai Bunuh Ibunya, Pemuda di Sukabumi Tidur Dekat Jasad Korban

Usai Bunuh Ibunya, Pemuda di Sukabumi Tidur Dekat Jasad Korban

Bandung
Polisi Minta Masyarakat Bedakan Fiksi dan Fakta di Film Vina: Sebelum 7 Hari

Polisi Minta Masyarakat Bedakan Fiksi dan Fakta di Film Vina: Sebelum 7 Hari

Bandung
Sodomi Belasan Anak, 2 Remaja di Karawang Ditangkap

Sodomi Belasan Anak, 2 Remaja di Karawang Ditangkap

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Wisata Sejarah Gedung Pakuan: Cara Reservasi Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik

Wisata Sejarah Gedung Pakuan: Cara Reservasi Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik

Bandung
Ini yang Bikin Polisi Tak Mampu Tangkap 3 Pembunuh Vina Cirebon

Ini yang Bikin Polisi Tak Mampu Tangkap 3 Pembunuh Vina Cirebon

Bandung
Pemprov Jabar Ingin Turunkan Harga Avtur di Bandara Kertajati

Pemprov Jabar Ingin Turunkan Harga Avtur di Bandara Kertajati

Bandung
Pemuda di Sukabumi Ditangkap Usai Bunuh Ibu Kandung, Polisi Dalami Motif Pelaku

Pemuda di Sukabumi Ditangkap Usai Bunuh Ibu Kandung, Polisi Dalami Motif Pelaku

Bandung
7 Rumah di Bandung Barat Porak Poranda Diterjang Longsor

7 Rumah di Bandung Barat Porak Poranda Diterjang Longsor

Bandung
Polisi Akan Periksa Pemilik Bus Putera Fajar Usai Kecelakaan Maut Tewaskan 11 Orang

Polisi Akan Periksa Pemilik Bus Putera Fajar Usai Kecelakaan Maut Tewaskan 11 Orang

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com