Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Utang Berujung Jalan Ditembok, Penghuni Kavling di Cianjur Jadi Korban

Kompas.com - 04/07/2022, 12:10 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

KOMPAS.com-Warga Cianjur dihebohkan beredarnya foto dan video jalur menuju kavling perumahan yang ditembok dan dirantai gembok pemilik tanah.

Keadaan itu sudah berlangsung sejak Kamis (30/6/2022). Kala itu, seseorang yang mengaku sebagai pemilik lahan kompleks perumahan itu datang dan membeton jalan masuk.

Orang itu mengaku pengembang Kavling Galih Asri belum menuntaskan pembayaran tanahnya yang kini sudah jadi perumahan.

Baca juga: Jalan Perkampungan Ditembok Polresta Solo, Gibran: Kepentingan Keamanan, Warga Mohon Bersabar

Seorang warga dan pemilik rumah di kavling Galih Asri, Susilo (60), menyayangkan adanya aksi penembokan gerbang rumah yang mengganggu aktivitas warga.

"Saya tak mau tahu urusan utang piutang mereka, saya hanya menyesalkan dan menyayangkan kenapa ada aksi penembokan yang mengganggu aktivitas warga seperti ini," ujar Susilo saat ditemui di lokasi penembokan, Minggu (3/7/2022) sore.

Susilo sudah merasa gerah dengan aksi penembokan tersebut.

Saat ini warga pun tidak bisa menggunakan akses tersebut untuk keluar masuk kendaraan, beberapa warga menggunakan jalan lain atau melewati sawah.

Seorang warga lainnya, Nur Fatma Amalia, mengatakan, akibat ditutup jalan tersebut bisnis meriasnya menjadi terganggu.

Baca juga: Jalan ke Perkampungan Ditembok Polresta Solo, Warga Mengadu ke DPRD

Ia mendapat alasan pihak pengembang belum melunasi pembayaran kepada pemilik tanah.

"Ini kan sudah lebih dari 10 tahun berjalan, kok sekarang seperti ini. Lagian itu juga urusan pengembang sama pemilik tanah, kenapa kita yang kena dampak," kata Fatma.

Ia mengatakan, jika warga menginginkan jalan tersebut dibuka, maka warga harus membayar tanah terlebih dahulu.

"Kuasa hukum dari pemilik tanah bilang kita (warga) harus membayar sebesar Rp 1,5 juta per meter, padahal awalnya kita beli kavling ini sudah termasuk jalan harusnya, kenapa sekarang kita harus bayar. Lagian semua yang beli tanah di sini hampir sudah pada lunas," katanya.

Baca juga: Duduk Perkara Akses Rumah Sutikah Ditembok Tetangganya, Bermula dari Konflik yang Meruncing

Ia mengatakan, warga saat ini kebingungan karena satu-satunya akses warga ini ditutup secara permanen.

Ketua RW 19, Enang Suherman, juga menyesalkan dengan adanya penembokan akses jalan menuju perumahan kavling warga.

"Tidak harus terjadi seperti ini seharusnya, karena ada mediasi yang sudah berjalan dua kali," katanya.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kasus Penembokan Gerbang Perumahan di Cianjur, Warga Terpaksa Tidur di Dalam Mobil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat 'Game Online', Pria asal Sumut Ditangkap

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat "Game Online", Pria asal Sumut Ditangkap

Bandung
Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Bandung
Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Bandung
Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Bandung
Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Bandung
Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Bandung
Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Bandung
Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Bandung
Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Bandung
Berawal dari Notifikasi 'Sayang', Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Berawal dari Notifikasi "Sayang", Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
21 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Gempa Garut

21 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Gempa Garut

Bandung
Senjata Api dan Peluru Ditemukan di Kolam di Sukabumi, Warga Terkejut

Senjata Api dan Peluru Ditemukan di Kolam di Sukabumi, Warga Terkejut

Bandung
Suami yang Bunuh Istri di Bandung Dikenal Kurang Berinteraksi dengan Tetangga

Suami yang Bunuh Istri di Bandung Dikenal Kurang Berinteraksi dengan Tetangga

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com