Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Chef Asal Karawang Kenalkan Cendol ke Restoran Tertinggi di Dubai

Kompas.com - 14/07/2022, 17:25 WIB
Farida Farhan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com-Saugi Sulaeman berangkat ke Dubai, Uni Emirat Arab pada 2011. Kala itu, bekalnya hanya tekat dan nekat.

Karena keterbatasan ekonomi, berbekal pendidikan D3 Perhotelan, ia mencoba melamar pekerjaan secara online.

Saat itu ia tengah bekerja di Bandung. Setelah mendapat pengumuman diterima di Shangri La Hotel, Abu Dhabi, tanpa pikir dua kali ia berangkat.

"Saya pikir kesempatan tak datang berkali-kali," kata Saugi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/7/2022).

Baca juga: Kilas Balik Ketika Adi Belum Dijuluki Lord, Pertama Kali Audisi Dikatai Barbar oleh Chef Arnold

Selama 3,5 tahun ia menjadi cook helper.

Pria asal Karawang, Jawa Barat itu terus mengasah kemampuan. Ia mengikuti berbagai kompetisi. Dari situ, ia mendapat promosi di tempat berbeda.

Setelah Covid-19 melanda, pria kelahiran Jakarta, 24 November 1987 itu sempat bekerja di Emirates Flight Catering.

Namun karena ada pengurangan staf, ia sempat kembali ke Indonesia selama enam bulan.

Seorang kenalan kemudian mengajak Saugi bekerja di Atmosphere Restaurant, Burj Khalifa, Dubai, Uni Emirat Arab. Ia kini menjadi chef pastry.

Baca juga: Sandiaga Uno: Jadi Pusat Fesyen Muslim, Bandung Harus Bisa Kalahkan Dubai

Berhubung di sana makanan Indonesia kurang dikenal, ia dan excekutif chef restoran itu membuat menu khas Indonesia yang dimodifikasi untuk fine dinning.

Tujuannya agar pengunjung dari berbagai negara mengenal dan mencicipi kuliner Indonesia.

"Kita coba bawa menu Indonesia di sini," kata dia.

 

Misalnya sate maranggi yang dibuat dari daging wagyu lengkap dengan saus kacang yang dikemas dengan teknik marinasi western. Selain itu, ada juga nasi uduk yang disajikan lebih moderen.

Sedangkan untuk pastry, ada cendol dan ketan item. Tentu saja disajikan dengan modifikasi.

"Cendol kita buat musk, gula merah dari indonesia, dengan pandan ice cream," kata dia.

Baca juga: Siswi SMP di Bangka Belitung Jadi Peserta Olimpiade Sains di Dubai

Ia bersyukur penganan-penganan itu mendapat penilaian dan respon baik dari pelanggan.

Bahkan chef sekelas internasional pun mengapresiasi dan mengaku baru menemukan desert yang unik, menarik dan rasa yang pas.

"Pak Ridwan Kamil juga sempat ke sini. Beliau sempet kaget juga dan adanya ini apa. Sempet tebak-tebakan. Kami jawab cendol, dia kaget bisa diginiin juga. Alhamdulillah diapresi," ungkapnya.

Ditanya soal mengapa memilih menjadi chef, Saugi menjawab berawal dari hobi sang ibu.

"Ibu saya suka sekali membuat kue. Dan akhirnya saya diarahkan untuk kuliah di dunia perhotelan," ungkapnya.

Baca juga: Kasus Kerangkeng Manusia di Langkat, Polda Sumut Kembali Periksa 6 Saksi, dari Sekuriti hingga Juru Masak

Saugi pun menceritakan pertemuannya dengan Menteri Badan Usaha Milik Negera (BUMN), Erick Tohir.

Ia menyebut telah banyak pejabat hingga public figure yang datang ke restoran itu dan ada chef asal Indoensia.

Saugi mengaku bersyukur mendapat kesempatan menjadi chef di Atmospher Dubai dan mengenalkan penganan khas Indonesia.

Apalagi suasana kerja di sana sangat menjunjung tinggi profesionalisme. Di tempat kerja sebagai rekan kerja meski berbeda usia dengan jabatan berbeda. Begitu pun soal gaji, menyesuaikan kemampuan.

"Selain dapat gaji, juga dikasi tempat tinggal dan transport," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Bandung
Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Bandung
Berawal dari Notifikasi 'Sayang', Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Berawal dari Notifikasi "Sayang", Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
21 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Gempa Garut

21 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Gempa Garut

Bandung
Senjata Api dan Peluru Ditemukan di Kolam di Sukabumi, Warga Terkejut

Senjata Api dan Peluru Ditemukan di Kolam di Sukabumi, Warga Terkejut

Bandung
Suami yang Bunuh Istri di Bandung Dikenal Kurang Berinteraksi dengan Tetangga

Suami yang Bunuh Istri di Bandung Dikenal Kurang Berinteraksi dengan Tetangga

Bandung
Kronologi Suami Bunuh Istri di Bandung, Pelaku Ngamuk Saat Lihat Pesan Pria Lain

Kronologi Suami Bunuh Istri di Bandung, Pelaku Ngamuk Saat Lihat Pesan Pria Lain

Bandung
5.000 Buruh Karawang Ikut Aksi May Day di Jakarta

5.000 Buruh Karawang Ikut Aksi May Day di Jakarta

Bandung
Kronologi Perampokan Minimarket di Indramayu, Pelaku Sempat Sekap Karyawan

Kronologi Perampokan Minimarket di Indramayu, Pelaku Sempat Sekap Karyawan

Bandung
May Day 2024, Ribuan Buruh Karawang Akan Unjuk Rasa di Istana Negara

May Day 2024, Ribuan Buruh Karawang Akan Unjuk Rasa di Istana Negara

Bandung
Dalam 4 Bulan, Pasien DBD di Cirebon Capai 496 Orang, 4 Meninggal

Dalam 4 Bulan, Pasien DBD di Cirebon Capai 496 Orang, 4 Meninggal

Bandung
Kronologi Pembunuhan Sadis di Bogor, Berawal Saat Korban Dicegat Masuk Kampung

Kronologi Pembunuhan Sadis di Bogor, Berawal Saat Korban Dicegat Masuk Kampung

Bandung
Pria di Bogor Diduga Tewas Dianiaya, Mayatnya Dibuang ke Pinggir Jalan

Pria di Bogor Diduga Tewas Dianiaya, Mayatnya Dibuang ke Pinggir Jalan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com