TASIKMALAYA, KOMPAS.com- Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf mengaku jadi korban pencatutan nama dan nomor ponsel oleh seseorang untuk menipu dengan modus meminta uang sumbangan pada Senin (5/9/2022).
Seseorang yang berupaya menipu itu memakai nomor ponsel 081233169xxx mengirimkan pesan WhatsApp kepada beberapa pimpinan yayasan dan pengurus PAUD.
Modusnya menggalang donasi berupa uang untuk berbagai yayasan pondok pesantren rumah tahfidz dan sekolah PAUD.
Baca juga: Namanya Dicatut Penipu di Facebook, Ketua DPRD Indramayu Lapor Polisi
Melalui chat WhatsApp, penipu tersebut memperkenalkan telebih dahulu bahwa dirinya Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf.
"Sebelumnya saya perkenalkan saya dengan Bpk Haji Muhammad Yusuf Wali Kota Tasikmalaya. Saya mau menggalang donasi berupa uang untuk berbagai yayasan pondok pesantren rumah tahfidz dan sekolah PAUD," jelas Yusuf kepada wartawan di Bale Kota Tasikmalaya, Senin (5/9/2022).
Yusuf menambahkan, kali pertama diketahui penipu tersebut dari para koleganya menanyakan kebenaran kontak nomor WhatsApp yang menyebar meminta sumbangan.
"Kalau korban belum menemukan, tapi kalau menyebar percakapan ke para kolega sebagai calon korban sudah ada," tambahnya.
Baca juga: Penipu yang Buat 35 Warga Bengkulu Gagal Kurban Serahkan Diri, Uang Habis untuk Game Online
Yusuf meminta kepada masyarakat untuk tak percaya dan menegaskan bahwa nomor itu adalah palsu dan bukan dirinya.
Ke depannya, diharapkan tidak akan ada korban yang percaya. Dia pun khawatir kalau tidak dihentikan akan lebih menyebar ke para korban.
"Mohon untuk disebarkan bahwa hal itu bohong. Ini sudah sangat meresahkan, dan harus diberantas. Terlebih dia sudah berani jual-jual nama orang untuk menipu," tambah dia.
Menurutnya, foto profil yang dicatut pelaku diakuinya saat dirinya memakai baju tersebut saat kunjungan dinas ke suatu daerah luar Jawa Barat.
"Jadi dia kloning foto saya dan itu dipastikan bukan nomor pribadi saya. Mudah-mudahan hari ini jika ada waktu," kata dia.
Baca juga: 2 Nama Jurnalis di Tasikmalaya Dicatut Parpol, PWI: Premanisme Cederai Demokrasi Indonesia
Yusuf pun mengaku akan melaporkan kejadian ini untuk ditindaklanjuti ke Polresta Tasikmalaya.
"Hari ini, Insyaaloh saya akan malapor ke Kepolisian," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.