Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggarkan Rp 8 Miliar, 47 Ruang Kelas Rusak di Cianjur Bakal Diperbaiki Tahun Ini

Kompas.com, 6 September 2022, 17:23 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Sebanyak 47 ruang kelas sekolah dasar (SD) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, akan diperbaiki tahun ini.

Anggaran perbaikan dialokasikan dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan aspirasi anggota dewan atau pokir.

Kepala Bidang Bina SD Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur Arifin menyebutkan, selain alokasi perbaikan ruang kelas, juga ada 18 kegiatan pembangunan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), yakni pembangunan ruang guru, perpustakaan, ruang UKS, dan laboratorium.

Baca juga: Potret Murid SD di Cianjur Belajar di Kelas Tak Layak, Atap, Pintu, dan Dinding Jebol

“Nilai keseluruhan anggarannya Rp 8 miliar lebih, itu dari semua pos alokasi tersebut, di tahun ini," kata Arifin kepada Kompas.com saat dihubungi via telepon seluler, Selasa (6/9/2022) sore.

Arifin menyebutkan, saat ini sedang berjalan untuk program pembangunan, sedangkan perbaikan ruang kelas masih dalam tahap lelang.

Menurut Arifin, alokasi perbaikan ruang kelas tahun ini belum sebanding dengan jumlah keseluruhan dari ruang kelas yang rusak berat di Cianjur.

“Masih di bawah 10 persen, ya, apalagi kalau ditambah dengan yang rusak sedang dan ringan, jumlahnya (ruang kelas rusak) tentu lebih banyak lagi,“ ujar dia.

Arifin memerinci, ada 1.649 ruang kelas yang kondisinya rusak berat, sebanyak 1.952 ruang kelas rusak sedang, dan yang rusak ringan 1.605 ruang kelas.

Banyaknya ruang kelas yang rusak di Cianjur saat ini, menurutnya, tidak terlepas dari faktor usia bangunan, dan kondisi alam.

“Apalagi sekolah sempat vakum dua tahun karena ada pandemi sehingga pemeliharaan terbengkalai. Bangunan-bangunan yang ada tidak terawat secara maksimal,“ ujar Arifin.

Arfin menambahkan, kondisi sarana dan prasarana menjadi masalah paling krusial sektor pendidikan di Kabupaten Cianjur.

Sebelumnya puluhan murid SD Negeri Bina Warga Karangnunggal, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, belajar tanpa meja dan kursi.

Tak hanya itu, kegiatan belajar mengajar (KBM) murid kelas 3, 4, dan 5 ini juga terpaksa digelar di luar karena kondisi bangunan yang rusak parah.

Baca juga: 5.206 Ruang Kelas SD di Cianjur Rusak, Satu Kelas Butuh Dana hingga Rp 100 Juta

Pantauan Kompas.com, sejumlah murid sedang belajar di teras tanpa alas duduk, dan sebagian di dalam kelas tanpa meja kursi.

Kondisi tiga ruang kelas yang berada dalam satu bangunan itu sudah rusak sejak setahun terakhir.

Langit-langitnya hancur, sedangkan kondisi pintu dan dinding pembatas antar ruangan sudah jebol.

Sementara di salah satu ruangan tampak tumpukan meja kursi yang rusak.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau