Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sungai Ciawi Meluap, Jembatan di Dusun Bangbayang Garut Putus Lagi, 1.300 Warga Terisolasi

Kompas.com, 23 September 2022, 16:07 WIB
Ari Maulana Karang,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Penduduk Dusun Bangbayang yang ada di Desa Mekarsari, Kecamatan Cibalong, Garut terisolasi karena satu-satunya jembatan penghubung ke dusun tersebut putus akibat luapan Sungai Ciawi Jumat (23/9/2022) dini hari sekitar pukul 02.00.

Meluapnya sungai Ciawi karena hujan deras mengguyur wilayah itu sejak Kamis (22/9/2022) malam.

Sekretaris Desa Mekarsari Kecamatan Cibalong Asep Reza Baehaqi yang dihubungi lewat telepon mengungkapkan, jembatan putus itu dibangun secara swadaya oleh masyarakat setelah pada 2019 jembatan sebelumnya roboh akibat luapan Sungai Ciawi.

Baca juga: Longsor Timbun Rel Molek, 270 KK Terisolasi di Desa Lebong Tandai Bengkulu

"Sejak runtuh tahun 2020, belum pernah diperbaiki pemerintah, masyarakat swadaya memperbaiki jembatan ini," katanya saat dihubungi lewat aplikasi pesan, Jumat (23/09/2022) siang.

Asep menuturkan, sedikitnya ada 1.300 warga di Dusun Bangbayang yang saat ini terisolir karena jembatan yang putus merupakan akses utama ke luar dusun.

Agar bisa terhubung ke luar dusun, saat ini warga yang memiliki motor menyimpan motor mereka di Kampung Babakan Desa Mekarsari yang ada di seberang sungai.

Selain aktivitas ekonomi warga yang terganggu, menurut Asep, saat ini ada sedikitnya ratusan siswa harus menyeberangi Sungai Ciawi untuk bisa bersekolah yang lokasinya ada di seberang sungai.

Warga Dusun Bangbayang memindahkan motor mereka menyeberangi Sungai Ciawi untuk di simpan di Kampung Babakan yang ada di seberang sungai agar bisa tetap beraktivitas ke luar dusun, Kamis (23/09/2022)Dok. Desa Mekarsari Warga Dusun Bangbayang memindahkan motor mereka menyeberangi Sungai Ciawi untuk di simpan di Kampung Babakan yang ada di seberang sungai agar bisa tetap beraktivitas ke luar dusun, Kamis (23/09/2022)

Kepala Desa Mekarsari Kecamatan Cibalong, Iyus Mudzakir yang dihubungi lewat aplikasi pesan membenarkan ada 1300 warga dari 365 Kepala Keluarga (KK)  yang saat ini terisolir di Dusun Bangbayang karena jembatan putus.

Warga pun, saat ini menyiasati memindahkan kendaraan sepeda motor milik mereka ke kampung yang ada di seberang sungai agar bisa tetap beraktivitas ke luar dusun.

"Jumlah pelajar dari TK, SD sampai SMA dan SMK yang ada di Dusun Bangbayang ada sekitar 250 orang," katanya.

Iyus mengaku, sejak banjir tahun 2019 lalu, jembatan yang jadi satu-satunya akses ke Dusun Bangbayang rusak berat akibat luapan Sungai Ciawi. Namun, meski telah berkali-kali mengajukan perbaikan, realisasinya tak kunjung ada. Hingga, jembatan pun diperbaiki seadanya.

Baca juga: 34 KK di Bengkulu Terisolasi akibat Jembatan Putus, BPBD Suplai Air Minum dan Makanan

"Katanya tahun 2023 akan dibangun, karena sekarang putus, saya berharap tahun ini bisa dibangunnya," katanya.

Saat ini, Iyus mengaku sudah meminta aparat desa untuk mencari solusi membuat jembatan gantung sementara dengan mencari donatur yang peduli. Karena, dana desa yang ada tidak akan cukup dan telah dialokasikan untuk kegiatan lain.

"Kita cari donasi saja buat jembatan sementara agar warga bisa melintas, tidak sampai nyeberang sungai, kalau banjir lagi warga tidak bisa nyeberang," jelasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Bandung
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Cerita Pemuda Asal Bandung Lepas dari NII, Terpapar Sejak SD, Sadar di Usia Dewasa
Bandung
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Banjir Sapu 13 Rumah di Bandung Barat: Bukit Gundul dan Drainase Proyek Diduga Jadi Pemicu
Bandung
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Pabrik Jamu di Sukabumi Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 500 Juta
Bandung
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
4 Kasus Kejahatan terhadap Anak Terjadi di Tasikmalaya, dari Perkosaan hingga Penyekapan di Hotel
Bandung
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
4 Gadis Pengeroyok Remaja Putri di Tasikmalaya: Putus Sekolah, Tinggal di Kos
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau