Padahal TPA Sarimukti sebenarnya disiapkan sebagai TPA darurat yang hanya menampung sampah-sampah residu, oleh karenanya kabupaten dan kota diminta untuk melakukan pengurangan dan penanganan sampah 30 persen dengan target 2025.
"Coba sekarang lihat berapa persen sampah yang dikurangibdihulu sehingga tidak semua dibuang di hilir. Harusnya, hilir itu hanya residu sifatnya sehingga lifetime dari TPA itu semakin panjang," ujar Prima.
Menurut Prima, dalam satu hari setiap orang memiliki beban sampah sebanyak setengah kilogram.
Baca juga: Terimbas Cuaca Buruk, Akses ke TPA Sarimukti Licin, Truk Sampah Antre 2 Km, Sebagian Sopir Menginap
Jika pengelolaan sampah hanya sebatas tumpuk-angkut-buang maka akan menjadi beban TPA.
"Persoalan sampah ini menjadi tanggung jawab bersama. Sebab semua orang membuang sampah tanpa terkecuali. Setiap orang setengah kilogram buang sampahmya. Sudah itu apakah dipikirkan ke mana buang sampahnya?" kata Prima.
Jika pengelolaan sampah dari hulu saja tidak disiplin, maka TPA Sarimukti pun akan berumur pendek dan daya tampung sampah cepat penuh.
"Sarimukti ini adalah TPPAS darurat, karena dulu ada tragedi TPA Leuwigajah. Sekarang kita lagi nyiapin yang Legoknangka benar benar ini insyaallah well prepare, karena lagi proses lelang sekarang," tutur Prima.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.