BANDUNG, KOMPAS.com- Sejumlah fasilitas di Stadion Si Jalak Harupat (SJH) yang berada di Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, akan segera direnovasi.
Pasalnya, home base Persikab itu akan digunakan untuk perhelatan Piala Dunia U-20.
"Iya penunjang itu sebenarnya dibetulkan untuk Piala Dunia," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bandung Marlan Nirsyamsu saat dikonfirmasi, Rabu (2/10/2022).
Baca juga: Presiden FIFA Pastikan Piala Dunia U-20 2023 Tetap Digelar di Indonesia
Meski saat ini sebagian venue di SJH digunakan untuk cabang olahraga (Cabor) kegiatan Porprov, Marlan menyebutkan kegiatan itu tidak menganggu proses perbaikan yang tengah dilakukan.
"Apalagi stadion di dalam itu tidak dipakai, jadi tidak mengganggu yang Porprov ini," ujarnya.
Saat ini, Dispora Kabupaten Bandung menunggu kedatangan dari PUTR terkait pergantian rumput di dalam Stadion.
Marlan mengatakan, rumput di SJH masih layak pakai, tapi dikarenakan telah beberapa kali digunakan saat kegiatan PSSI dan pertandingan Persikab, kualitas rumput semakin menurun.
Apalagi, biaya pergantian rumput lebih hemat dibandingkan dengan biaya perawatan rumput yang kerap digunakan.
Baca juga: Gibran Pastikan Solo Tetap Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Tahun 2023
Awalnya, rumput yang digunakan di SJH berjenis Javanika, nantinya akan menggunakan jenis rumput Matrela.
Kualitas rumput yang baru itu akan langsung diuji oleh delegasi FIFA asal Kanada.
"Jadi yang sekarang itu lebih empuk. Terus ke posisi pemainnya rentan cidera," ungkapnya.
Renovasi yang dilakukan Dispora Kabupaten Bandung terhadap SJH, kata Marlan merupakan rekomendasi dari FIFA, mengingat SJH terdaftar sebagai Stadion yang akan digunakan untuk perhelatan Piala Dunia U-20.
Tak hanya rumput saja, Marlan menuturkan, ada beberapa fasilitas yang juga akan direnovasi sesuai dengan Standarisasi FIFA.
"Itu semua merupakan rekomendasi dan arahan langsung dari FIFA. Beberapa stadion yang lain juga akan dilakukan seperti itu," tuturnya.
Baca juga: Gubernur Sumsel Harap Piala Dunia U-20 di Indonesia Tak Batal karena Tragedi Kanjuruhan
Lintasan lari yang terdapat di pinggir lapangan pada umumnya, akan dipagari dengan besi.
Standarisasi FIFA menyebutkan, besi tersebut dipasang agar terbangun pengamanan.
"Enggak banyak tambahan, tapi nanti yang di lintasan lari itu akan dipagari besi. Jadi supaya dipakai ring satu, ring dua, dan lain-lain," ungkapnya.
Kemudian, pagar besi yang berada di bawah tribun penonton, menurut FIFA, harus dibongkar.
"Kemudian pagar yang di dalam dibuang, karena dengan adanya itu hanya bisa menghabiskan kapasitas 50 persen tiket yang terjual. Jadi beberapa area yang menghalangi pandangan penonton, langsung dihilangkan," tambahnya.
Baca juga: FIFA Gelar Inspeksi, Cek Kesiapan Stadion GBT Jadi Venue Piala Dunia U-20 2023
Sementara pada Januari 2023, seluruh Stadion akan dicat ulang.
"Jadi renovasi sekarang bukan karena Porporv, tapi buat persiapan Piala Dunia. Soalnya di list (daftar) FIFA itu harus ada klasifikasi nyaman, dengan adanya taman-taman kecil," beber dia.
Pemeriksaan tidak hanya di Stadion Si Jalak Harupat saja, Marlan menyebutkan, FIFA telah menyatakan akan memeriksa 117 Stadion.
Namun hanya enam stadion yang menjadi prioritas terkait kesiapan Piala Dunia U-20 nanti.
"Jadi hanya Senayan, Jakabaring, Jalak Harupat, Manahan Solo, Surabaya dan Bali," bebernya.
Baca juga: Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang Resmi Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Selain itu, pemeriksaan stadion juga merupakan instruksi Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo.
"Kabarnya ada 117 stadion yang akan diperiksa dan dilakukan pengecekan. Ada Liga 1, Liga 2, dan Liga 3, sekarang yang diprioritaskan itu yang dipakai venue utama piala dunia," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.