Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Satpam Balai Kota Bandung Saat Terbakar, Bawa APAR ke Atap, Api Keluar dari Titik Berbeda

Kompas.com, 7 November 2022, 16:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Jajang Widianto yang bekerja sebagai petugas satuan pengamanan (satpam) Balai Kota Bandung merupakan orang pertama yang mencoba memadamkan api di bagian atas Gedung Bappelitbang.

Dikutip dari Tribun Jabar, Jajang yang mendapat laporan adanya api di atas Gedung Bappelitbang pada Senin (7/11/2022) sekitar pukul 10.38 WIB, langsung mendatangi lokasi bersama rekannya. Hal yang pertama kali dilihatnya adalah asap keluar dari atap gedung.

"Saya berinisiatif bersama rekan saya untuk langsung mengambil APAR di pos dan lari ke lokasi serta naik ke atas. APAR satu per satu dilempar ke atas karena kalau sambil naik agak susah enggak ada jalan. Di atas memang sudah ada api namun masih kecil," katanya.

Baca juga: Gedung Bappelitbang Balai Kota Bandung Terbakar, Lokasinya Dekat dengan Ruang Wali Kota, Ini Kesaksian Yana Mulyana

Jajang mengaku mencoba berjalan di atap, hingga ujung api tampak membesar dan langsung menyemprotkan APAR.

"Tapi, tiba-tiba di atas keluar lagi api di titik berbeda. Saya lari lagi (pas di atas) meski agak susah sampai kaki saya jeblos dan terperosok. Sedangkan di bawah api sudah besar sampai tak mampu (dipadamkan) oleh APAR dan harus pakai pemadam," ujarnya.

Jajang pun menyebutkan evakuasi pegawai Bappelitbang Bandung yang berada di ruangan dibantu oleh rekan-rekan petugas keamanan lainnya lantaran api sudah terlanjur membesar.

"Ketika naik itu saya belum melihat ada api. Tapi, saat sudah di atas barulah terlihat (api). Saya turunnya pun meloncat dari gedung Bappelitbang ke gedung sebelah (Bagum) dibantu rekan lainnya," katanya.

Atas peristiwa ini, polisi bakal melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna mencari tahu penyebab kebakaran gedung di balai kota Bandung tersebut.

Baca juga: Padamkan Kebakaran Balai Kota Bandung, 16 Armada Damkar dan 5 Mobil PDAM Diterjunkan

Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Aswin Sipayung mengatakan, pihaknya juga bakal meminta keterangan dari sejumlah orang terkait insiden tersebut.

"Seperti biasanya olah TKP, kami akan memeriksa dan memintai keterangan beberapa orang atau banyak orang yang ada di sekitar TKP," ujar Aswin saat ditemui di lokasi kejadian, Senin.

Hingga saat ini, pihak kepolisian baru mengamankan satu orang pekerja yang bertugas sebagai mandor bangunan dan sedang melakukan pengelasan untuk dimintai keterangan.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Detik-detik Kebakaran di Balai Kota Bandung, Satpam Ungkap Api Tiba-tiba Keluar dari Titik Berbeda

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau