CIANJUR, KOMPAS.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 56.320 rumah terdampak gempa magnitudo 5,6 Cianjur, Jawa Barat.
Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, dari jumlah itu sebanyak 22.241 unit dalam kondisi rusak berat, rusak sedang 11.641 unit, dan rusak ringan 22.090 unit.
“Tentu saja ini (jumlahnya) akan terus diverifikasi. Pendataan mulai dari tingkat RT hingga kepala OPD-OPD yang sudah diperintahkan oleh pak bupati untuk ikut melaksanakan pendataan pada rumah-rumah warga yang rusak,” kata Suharyanto di Pendopo Bupati Cianjur, Rabu (23/11/2022) petang.
Baca juga: Terhalang Lemari, Azka Bertahan Selama 2 Hari di Balik Reruntuhan Usai Gempa Cianjur
Disebutkan, kerusakan materil tersebut tersebar di 15 kecamatan. Yakni Cianjur, Karangtengah, Warungkondang, Cugenang, Cilaku, Cibeber, Sukaresmi, Bojongpicung, Cikalongkulon, Sukaluyu, Pacet, Cipanas, Haurwangi, Gekbrong, dan Ciranjang.
“Sementara untuk jumlah warga yang mengungsi hingga hari ketiga ini tercatat ada 61.908 orang,” ujar dia.
Suharyanto mengemukakan, saat ini sudah didirikan 14 tempat pengungsian utama di masing-masing wilayah kecamatan terdampak.
Baca juga: Tertimbun 2 Hari di Reruntuhan, Bocah 5 Tahun di Cianjur Ditemukan Hidup
“Di sana kita siapkan sedemikian rupa sehingga setiap hari progresnya bisa semakin baik. Mulai dari tempat tidurnya, dapur umum, MCK, dan sanitasi lainnya,” kata dia.
Namun demikian, hingga kini masih ada warga yang memilih tinggal di tenda-tenda darurat di sekitar rumah mereka yang rusak.
Suharyanto pun mengimbau warga untuk pindah ke lokasi pengungsian utama agar lebih terjamin dari segi perawatan, pelayanan, maupun logistiknya.
“Kalau pun tidak, kami tentu akan tetap membantu menyiapkan tenda-tenda yang lebih baik,” imbuhnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang