Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Berteduh", Hunian Sementara Tahan Gempa bagi Korban Gempa Cianjur

Kompas.com - 18/01/2023, 12:20 WIB
Dendi Ramdhani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Jabar Quick Response telah membangun 20 unit hunian sementara untuk warga terdampak gempa Cianjur.

Hunian ini berbeda dengan yang lain karena memiliki bentuk segitiga yang sederhana tapi elegan.

Hunian itu diberi nama "Berteduh" akronim dari pemberian tempat darurat untuk hunian.

Baca juga: 6 Huntap Tahap II bagi Warga Terdampak Gempa Cianjur Kelar Dibangun

Bangunan sementara ini didesain tahan gempa. Tiang bangunan terbuat dari baja ringan yang dapat dibongkar pasang.

Koordinator Unit Disaster Jabar Quick Response (JQR) Syehabudin menjelaskan, pembangunan hunian sementara ini merupakan salah satu dari delapan program JQR untuk fase percepatan pemulihan rehabilitas dan rekonstruksi.

Untuk tahap awal, JQR membangun 20 unit hunian sementara di Kampung Surupan, Desa Sukawangi, Kecamatan Warungkondang, Kecamatan Cianjur.

"Sampai hari ini, JQR telah membangun hunian sementara percontohan di Kampung Surupan sebanyak 20 unit, ada dua tipe, yakni tipe 1 yang bisa dihuni untuk satu kepala keluarga dan tipe 2 bisa dihuni untuk dua kepala keluarga," kata Syehabudin dalam keterangan tertulis, Rabu (18/1/2023).

Baca juga: Perbaikan Sekolah Terdampak Gempa CIanjur Rampung 3 Bulan Lagi

Syehabudin menjelaskan, pembuatan rumah hunian sementara ini, melibatkan pakar kebencanaam dan ahli desain.

"Bangunannya dirancang untuk tahan gempa,  bentuknya itu bisa jadi rumah tumbuh, jika warga akan membangun jadi hunian tetap bisa dibangun kembali atau berlanjut, jika direlokasi juga warga bisa menggunakan bahan bangunannya karena bisa di bongkar pasang," tuturnya.

 

JQR menargetkan hunian itu bisa dibangun sebanyak 1000 unit. Ia berharap, hadirnya hunian sementara bisa menunjang aktivitas warga dan memberikan rasa nyaman.

Muhammad Alinudin, salah seorang penerima manfaat, mengaku sangat terbantu dengan hunian sementara itu.

Sebelumnya, Ali bersama keluarganya tinggal di tenda selama hampir tiga minggu.

Baca juga: Kembali ke Sekolah Pascagempa, Siswa Cianjur Belajar di Tenda Darurat

Sebelum gempa terjadi, rumah Ali yang kini rata dengan tanah, biasa dijadikan tempat belajar membaca Al Quran bagi anak-anak.

"Semenjak gempa, pembelajaran itu sempat terhenti. Mulai hari Jumat besok rencananya pengajian anak-anak akan dimulai kembali," ujar Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
3 Pria Peminum Miras Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

3 Pria Peminum Miras Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

Bandung
Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

Bandung
Istri yang Dibakar Suami Akhirnya Tewas, Luka Bakar 89 Persen

Istri yang Dibakar Suami Akhirnya Tewas, Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Korslet, Sebuah Rumah di Cirebon Terbakar, Balita Nyaris Celaka

Korslet, Sebuah Rumah di Cirebon Terbakar, Balita Nyaris Celaka

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com