Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wowon, Salah Satu Tersangka Pembunuhan Berantai Bekasi-Cianjur, Disebut sebagai Sosok yang Biasa Saja, Istri: Tidak Ada yang Aneh

Kompas.com - 20/01/2023, 09:09 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Kasus tewasnya satu keluarga di Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat (Jabar), menyeret tiga nama sebagai pelaku. Mereka adalah Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Dulah, dan Muhammad Dede Solehudin.

Belakangan diketahui bahwa pelaku ternyata juga melakukan pembunuhan di tempat berbeda. Salah satunya di Cianjur, Jabar.

Pada Kamis (19/1/2023), polisi menemukan empat jenazah yang dikubur di pekarangan rumah di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur.

Jenazah ditemukan di area kediaman Wowon dan Solihin.

Sosok Wowon pun lantas menjadi sorotan.

Baca juga: Pembunuh Berantai Bekasi Dikenal Tetangganya sebagai Pedagang Keliling

Menurut istri Wowon, Iis Suryati (42), kepribadian Wowon tidak berbeda dengan orang lain.

"Kesehariannya biasa-biasa aja, tidak ada yang aneh," ujarnya, Kamis, dikutip dari Tribun Jabar.

Iis menikah dengan Wowon sejak 2005. Dari pernikahannya, pasangan ini memiliki dua anak.

Kepada Iis, Wowon mengaku pernah menikah sebanyak tiga kali.

"Sebelum menikah dengan saya, dia sudah pernah menikah, dan menceraikan istri pertama sampai yang ketiga," ucapnya.

Baca juga: Tak Ada Kejahatan Sempurna, Kelompok Pembunuh Berantai Terbongkar Setelah Racuni Keluarga Sendiri di Bantargebang

Penemuan jenazah korban pembunuhan berantai di Cianjur bikin warga kaget

Penemuan jenazah di pekarangan rumah di Kampung Babakan Mande ini menggemparkan warga sekitar.

Ketua RW setempat, Dedi Setiadi, menuturkan, warga tidak menaruh curiga dengan keseharian Wowon dan Solihin.

“Sepengetahuan saya, S itu jualan es cincau di Bekasi, kalau W dulunya pernah jualan buah di daerah Cibeber, Cianjur,” ungkapnya, Kamis.

Baca juga: Kronologi Penemuan 3 Jenazah di Cianjur, Ternyata Korban Pembunuhan Berencana di Bekasi

Terkait penemuan jenazah yang diduga korban pembunuhan berantai di Cianjur, Dedi awalnya mendapat informasi tentang pembongkaran makam.

“Sebelumnya belum ada info. Informasinya ada pembongkaran makam saja, tidak tahu makam siapa,” tuturnya.

Penggalian itu dilakukan di area pekarangan rumah Wowon dan Solihin.

Sepengetahuan Dedi, Wowon dan Solihin ditangkap terkait dengan kasus dugaan pembunuhan sekeluarga di Bantargebang, Bekasi.

“Kalau yang ini (korban yang dikubur) tidak tahu siapanya, belum ada info,” jelasnya.

Baca juga: Pembunuhan Berantai Bekasi, 4 Korban Dikubur di Cianjur, 2 di Antaranya Berada dalam Satu Lubang

 

Penjelasan polisi soal penemuan jenazah korban pembunuhan berantai di Cianjur

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran melakukan konferensi pers terkait kasus keracunan yang terjadi di Bekasi, Kamis (19/1/2023). ANTARA/Ilham Kausar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran melakukan konferensi pers terkait kasus keracunan yang terjadi di Bekasi, Kamis (19/1/2023).

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya Irjen Fadil Imran menjelaskan, empat korban yang ditemukan di Cianjur dikubur dalam tiga lubang.

Ketika ditemukan oleh polisi, jasad para korban telah menjadi kerangka.

Lubang pertama berisi kerangka anak kecil, diduga berinisial B (2). Di lubang kedua terdapat dua korban, diduga atas nama Noneng dan Wiwid. Sedangkan, lubang ketiga berisi kerangka diduga bernama Farida.

Fadil mengungkapkan, para korban ada yang meninggal lebih dari dua tahun dan ada yang baru dua bulan.

Serangkaian pembunuhan di Cianjur diduga dipicu keinginan pelaku untuk menguras harta korbannya. Lewat janji-janjinya, para tersangka mengaku bisa membuat orang lain kaya lewat metode supranatural.

"Awalnya penipuan, janji dan motivasi kesuksesan hidup. Setelah korban serahkan harta, lalu 'dihilangkan'," terangnya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Kamis, dilansir dari pemberitaan Kompas.com.

Baca juga: Tersangka Pembunuhan Berantai Bekasi Habisi 8 Orang, Ada yang Dibuang ke Laut dan Dikubur di Pekarangan Rumah

"Dullah atau Solihin dan Aki alias Wowon, menarasikan diri mereka mampu meningkatkan kekayaan. Aki cari korban. Setelah dapat korban, diambil uangnya. Ketika enggak berhasil dan korban menagih janji, Aki lapor ke Dullah, Dullah eksekusi dengan kasih minum racun," paparnya.

Sedangkan, soal pembunuhan di Bantargebang, tersangka membunuh keluarganya sendiri karena korban dianggap membahayakan dan takut tindak pidana sebelumnya terbongkar.

"Keluarga dekat dianggap berbahaya karena mereka tahu pelaku ini membunuh korban-korbannya yang lain," bebernya.

Berdasarkan keterangan tersangka, terdapat sembilan nyawa yang dihilangkan. Tiga di antaranya merupakan korban pembunuhan di Bantargebang.

"Di TKP Cianjur ada 4 kerangka. Kemudian ada pengakuan tersangka, satu kerangka lain dalam pencarian. Di Garut, ada satu orang dikubur setelah sebelumnya dibuang ke laut," ujarnya.

Kini, polisi masih menyelidiki kasus pembunuhan berantai ini. Polisi, kata Fadil, sedang mencari tahu apakah ada korban lain selain sembilan orang yang telah diungkap.

Baca juga: [POPULER REGIONAL] Gibran Kasihan dengan Penghina Jokowi | Keluarga Korban Pembunuhan Berantai Bekasi

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Cianjur, Firman Taufiqurrahman; Joy Andre | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Jessi Carina)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul 2 Jenazah yang Ditemukan Polisi di Pekarangan Rumah di Cianjur Diduga Mantan Istri dan Mertua Wowon

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 4 Desember 2023: Berawan hingga Hujan Petir

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 4 Desember 2023: Berawan hingga Hujan Petir

Bandung
Jadi Korban Pembunuhan, Pria di Cihampelas Ditemukan Tewas di Dalam Rumah, Sempat Ada Suara Benturan

Jadi Korban Pembunuhan, Pria di Cihampelas Ditemukan Tewas di Dalam Rumah, Sempat Ada Suara Benturan

Bandung
Prabowo Ajak Warga Banten Bersyukur, Indonesia Damai, Pemimpin Akur

Prabowo Ajak Warga Banten Bersyukur, Indonesia Damai, Pemimpin Akur

Bandung
Pelajar SMK yang Tewas Dibacok Celurit di Ciampea Bogor Dikenal Berprestasi

Pelajar SMK yang Tewas Dibacok Celurit di Ciampea Bogor Dikenal Berprestasi

Bandung
Cemburu, Suami di Kuningan Tega Bacok Kepala dan Tangan Istri

Cemburu, Suami di Kuningan Tega Bacok Kepala dan Tangan Istri

Bandung
Istri Anies Baswedan Temui Kaum Perempuan Jabar di Hotel Preanger

Istri Anies Baswedan Temui Kaum Perempuan Jabar di Hotel Preanger

Bandung
TPSA Cileles Ditolak Warga, Lokasi TPSA Regional Banten Pindah ke Maja

TPSA Cileles Ditolak Warga, Lokasi TPSA Regional Banten Pindah ke Maja

Bandung
Aparat Polres Kuningan Bekuk Suami Pembacok Istri, Kurang dari 24 Jam

Aparat Polres Kuningan Bekuk Suami Pembacok Istri, Kurang dari 24 Jam

Bandung
Pria Tanpa Identitas Tewas Ditabrak KRL Commuter Line Bandung Raya

Pria Tanpa Identitas Tewas Ditabrak KRL Commuter Line Bandung Raya

Bandung
Temui Ulama Pandeglang, Prabowo Mengaku Dititipi Pesan soal Pancasila

Temui Ulama Pandeglang, Prabowo Mengaku Dititipi Pesan soal Pancasila

Bandung
Baim Tewas Disabet OTK di Bogor, 'Senyuman' Terakhirnya Buat Sang Ayah Tegar

Baim Tewas Disabet OTK di Bogor, "Senyuman" Terakhirnya Buat Sang Ayah Tegar

Bandung
Ibu di Kuningan Jadi Korban Pembacokan, Pelaku Kabur Tinggalkan Sepeda Motor

Ibu di Kuningan Jadi Korban Pembacokan, Pelaku Kabur Tinggalkan Sepeda Motor

Bandung
Pj Gubernur Jabar Klaim 80 Persen Banjir di Bandung Selatan Sudah Ditangani

Pj Gubernur Jabar Klaim 80 Persen Banjir di Bandung Selatan Sudah Ditangani

Bandung
Jembatan Citarum Dayeuhkolot Sudah Retak, Bakal Dibangun Baru Tahun Depan

Jembatan Citarum Dayeuhkolot Sudah Retak, Bakal Dibangun Baru Tahun Depan

Bandung
Melawan Saat Ditangkap, Pelaku Curanmor Duel Tangan Kosong Lawan Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Pelaku Curanmor Duel Tangan Kosong Lawan Polisi

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com