Indra mengatakan, isi berita di WhatsApp Kelas VI SDN Sukanandur menyatakan “Assalamualaikum, pa punten pami uih kedah sasarengan, ulah nyalira-nyalira aya culik melang” (Assalamualaikum, Pak maaf kalau pulang sekolah harus bareng-bareng, jangan sendiri-sendiri, ada penculik, khawatir).
"Setelah itu DC menghubungi EK melalui telepon, dan dalam percakapannya DC menyebutkan, dapat informasi di WhatsApp Kelas VI, bahwa ada penculikan di SDN Sukanandur," ujar Indra.
Baca juga: Cerita Kakak Korban Penculikan di Surabaya, Sebut Keluarga dan Polisi Kejar Pelaku sampai Rembang
Indra menambahkan, terkait informasi yang berujung pada kabar hoaks tersebut, EK dan DC tidak diproses lebih lanjut secara hukum.
"Kedua pelaku ini hanya membuat surat pernyataan dan video klarifikasi. Karena dari hasil pemerikasaan, dapat kami simpulkan bahwa berita hoaks ini muncul akibat kesalahpahaman dan spontanitas saja," kata Indra.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang