BANDUNG, KOMPAS.com - Hingga kini, Sumber Daya Manusia (SDM) masih menjadi tantangan terbesar bagi pengembangan pariwisata di Indonesia.
President Indonesia Tour Leader Association (ITLA), Robert A Moningka mengatakan, Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Namun untuk mengembangkannya, diperlukan SDM yang mumpuni.
"SDM di sini berupa kompetensinya, yakni pengetahuan, keterampilan, dan attitude," ujar Robert di Bandung, Jumat (27/1/2023) malam.
Baca juga: Libur Imlek 2023, Pariwisata di Bandung Selatan Naik 80 Persen
Misalnya sikap ramah. SDM pariwisata yang memiliki sikap ramah, ia akan sabar dan ramah ketika berhadapan dengan berbagai persoalan.
Namun, ketika sikap ramah ini hanya ada di ucapan, namun tidak diperbuatan, maka keramahannya akan dipertanyakan.
Robert mengingatkan, pariwisata bukan hanya bicara ekonomi, tapi hospitality atau pelayanan. Jadi, jangan menjadi pariwisata zombi atau pariwisata tanpa hati.
"Misalnya kita datang ke beberapa tukang roti. Dengan bahan dan cara buat yang sama, wisatawan akan merasakan mana roti yang dikerjakan dengan hati dan tidak. Jadi dalam pelayanan harus ada rasa," ungkap dia.
Baca juga: Mulai Bangkit, Buleleng Raup Rp 1,69 Miliar PAD dari Sektor Pariwisata
Pariwisata juga kehidupan sehari-hari. Bagaimana orang Jakarta berkunjung ke Bandung, mereka pasti akan mencari makanan khas daerah yang dikunjunginya.
Begitupun ketika ada petani membajak sawah, lalu ada turis lewat. Turis ini akan berhenti dan melihat sebuah atraksi kehidupan sehari-hari.
Pengalaman ini akan lebih menarik bila SDM Pariwisata memiliki kompetensi yang mumpuni, sehingga wisatawan akan selalu kembali untuk berkunjung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.