Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mandiri Ibu Muda di Cirebon Menjalani Usaha dari Rumah KPR BTN Tanpa Suami

Kompas.com - 07/02/2023, 11:10 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com – Seorang ibu rumah tangga di Kota Cirebon, Jawa Barat, sukses membangun usaha dari rumah.

Pandemi Covid-19 tak menyurutkan semangat Dian Febryani untuk menghidupi diri sendiri dan putranya. Keinginan keras memotivasinya untuk hidup mandiri, meski tanpa suami.

Perempuan 29 tahun yang tinggal di Perumahan Buana Kalijaga Residen, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat ini menjalani berbagai macam usaha dan kerap melakukan live streaming di media sosial dari rumah.

Kepada Kompas.com, Dian mengungkapkan pernah jatuh bangun di dunia usaha. Awalnya ibu satu anak ini, mencoba usaha kuliner Sate Taican di tahun 2020.

Baca juga: Kisah Erma Buruh Pabrik Garmen Viral di Grobogan, Pernah Diusir dan Dibilang Gila oleh Atasannya

Dia membuat sate taichan di rumahnya dan dijual ke beberapa pesananan. Setelah dijalani, Dian merasa tidak cocok karena produksi sate taichan menguras waktu, tenaga, dan berisiko.

Setelah Sate Taican, ibu dari Radit Maulana (8) ini, mencoba usaha fashion. Dia menjadikan rumahnya sebagai toko penjualan online. Namun, Dian kembali merasa kurang nyaman. Baginya, usaha fasion butuh fokus untuk mempelajari watak atau selera pasar.

Akhirnya, Dian memilih membuka usaha petshop di rumahnya. Dia menilai, usaha yang berawal dari kecintaan pada hewan peliharaan justru dapat berkembang hingga menyewa tempat.

Memilih usaha adalah perjuangan keras bagi Dian setelah pulang dari Ibukota Jakarta. Dian yang dulunya bekerja sebagai sales marketing di sebuah perusahaan ini mengaku ikut terdampak Covid-19.

Dian memilih keluar dari perusahaan karena sulit mengejar target lantaran pembatasan yang diberlakukan pemerintah saat itu.

“Usaha ini saya lakukan setelah pulang dari Jakarta karena Covid-19 di tahun 2020. Lockdown, WFH, dan pembatasan, jadi susah kerjanya. Saya pilih pulang, dan memilih usaha di rumah,” kata Dian saat ditemui Kompas.com Senin (6/2/2023) di tempat usahanya.

Kondisi itu, membuatnya terpukul lantaran Dian baru saja membeli rumah KPR Komersil di BTN tipe 45 pada tahun 2019. Dia harus mengangsur sekitar Rp 3.000.000 tiap bulannya, dari uang muka Rp 45.000.000 di awal akad. Dian bersyukur dan berterimakasih mendapatkan keringanan angsuran dari kebijakan restrukturisasi angsuran KPR BTN saat pandemi Covid-19.

Dian Febryani, Warga Perumahan Buana Kalijaga Residen, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat, menunjukan usaha Petshop di toko-nya, yang dimulai dari rumah. Saat ditemui Kompas.com, Senin (6/2/2023), Dian memotivasi kaum Millenials untuk tidak takut membeli rumah KPR BTN.KOMPAS.com/MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Dian Febryani, Warga Perumahan Buana Kalijaga Residen, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat, menunjukan usaha Petshop di toko-nya, yang dimulai dari rumah. Saat ditemui Kompas.com, Senin (6/2/2023), Dian memotivasi kaum Millenials untuk tidak takut membeli rumah KPR BTN.

Saat pengajuan KPR di BTN, usianya masih 25 tahun. Dian membeli, membayar DP, hingga akad menggunakan uang tabungan hasil jerih payah kerja beberapa tahun. Bahkan saat itu, dirinya mengaku sudah berpisah dengan suaminya.

Prinsip kuat ini Dian pelajari dari ayahnya, Dicky Hadianto, lantaran ibu kandungnya, Tuti Niswati meninggal dunia saat Dian berusia tujuh tahun.

Bahkan, rumah KPR BTN yang baru dia beli ini rencananya untuk sang ayah. Namun, saat rumah dalam proses pembangunan, Dicky meninggal dunia.

Menurut Dian, keberanian membeli rumah KPR bagi kaum milenial adalah bukti kemandirian. Pilihan ini lebih baik daripada menghamburkan uang untuk kesenangan sesaat, apalagi gaya hidup konsumtif.

Melalui wawancara dengan Kompas.com, Dian mengajak sekaligus memotivasi kaum milenial untuk memanfaatkan berbagai program KPR yang disediakan pemerintah melalui BTN.

Selain dari usaha Petshop, sebagaimana milenial lainnya, Dian juga menambah pendapatannya dengan kreatifitasnya menjadi presenter di beberapa akun media sosial secara live streaming.

KPR Gaes For Millenials

Motivasi Dian sejalan dengan penyampaian BTN akhir tahun 2022. BTN membidik 5,8 juta generasi milenial untuk membeli rumah KPR BTN. Populasi generasi usia dengan rentang 21 hingga 40 tahun ini menjadi potensi bisnis perumahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Baca juga: Genjot Pembiayaan Rumah, BTN Bidik 5,8 Juta Generasi Milenial

Warnadi, Brand Consumer Landing BTN Kantor Cabang Cirebon menyampaikan, geliat pembelian rumah KPR di wilayah III Cirebon terus mengalami pertumbuhan. Bahkan, saat Pandemi Covid-19, jumlah pembelian KPR masih berlangsung dan relatif meningkat.

“Semakin tahun semakin meningkat. Nggak pengaruh dengan Covid-19 kemarin. Kebutuhan rumah adalah kebutuhan utama tiap warga,” kata Warnadi saat ditemui Kompas.com di kantornya pada Kamis (2/2/2023).

Jumlah realisasi pengajuan KPR menjadi salah satu buktinya. Pada tahun 2021 saat Covid-19 melanda, Warnadi menyampaikan BTN Cabang Cirebon merealisasikan sebanyak 2.851 unit KPR Subsidi dan 4.410 unit KPR Subdisi di Tahun 2022, atau meningkat sekitar 64 persen.

Pada tahun 2023 ini, Warnadi menargetkan realisasi KPR BTN bersubsidi mencapai 5.000 hingga 6.000 unit. Jumlah tersebut merupakan cakupan yang tersebar di wilayah III Cirebon, yakni Kota-Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan.

Kawasan Cirebon Timur, saat ini, kata Warnadi, menjadi salah satu wilayah yang diburu banyak pengembang dalam dan luar Cirebon. Pasalnya, kawasan ini merupakan kawasan industri dengan dibangunnya beberapa perusahaan besar.

“Saya membina 160 developer, itu baru PT saja. Satu PT punya beberapa perumahan. Ini menggeliat lagi banyak. Apalagi kondisi di Cirebon Timur, banyak industri, banyak pengembang masuk. Ada Chinli, ada Long Rich, New Hope, nanti Astra, masih banyak lainnya,” terang Warnadi.

Terkait dengan target program KPR Gaes For Millenials, Warnadi menerangkan, BTN Cabang Cirebon melakukan berbagai upaya. Salah satunya BTN bekerjasama dengan pihak pengembang untuk rutin melakukan sosialisasi program-program KPR ke perusahaan-perusahaan swasta.

“Kami juga ke instansi pemerintahan yang memiliki banyak pegawai dengan usia milenial. Begitupun kepada kalangan wirausaha, BTN juga melakukan sosialisasi ke pasar-pasar dan pusat keramaian warga,” tambah Warnadi.

Untuk program komersil, Bank BTN memiliki program KPR Gaes For Millenials dengan suku bunga ringan mulai dari 6,99 persen, kenaikan suku bunga berjenjang dan jangka waktu bisa sampai dengan 30 tahun.

BTN juga mengakomodasi semua profil pekerjaan baik pegawai swasta, pegawai pemerintahan (PNS, TNI, Polri, BUMN & BUMD) ataupun wirausahawan, dengan jumlah suku bunga 5 persen fix sampai lunas dan jangka waktu bisa sampai 20 tahun.

Dian Febryani, Warga Perumahan Buana Kalijaga Residen, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat, sukses membangun usahanya dari rumah. Saat ditemui Kompas.com, Senin (6/2/2023), Dian memotivasi kaum Millenials untuk tidak takut membeli rumah KPR BTN.KOMPAS.com/MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Dian Febryani, Warga Perumahan Buana Kalijaga Residen, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat, sukses membangun usahanya dari rumah. Saat ditemui Kompas.com, Senin (6/2/2023), Dian memotivasi kaum Millenials untuk tidak takut membeli rumah KPR BTN.

Sektor properti serap banyak lapangan kerja

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon Hestu Wibowo menyampaikan, berdasarkan hasil liaison (penghubung) Bank Indonesia kepada asosiasi pengembang perumahan, penjualan rumah wilayah Ciayumajakuning mengalami peningkatan seiring dengan masih berlanjutnya insentif fiskal dari pemerintah berupa PPN DTP 50 persen serta adanya Peraturan Menteri untuk konsumen dapat melakukan akad kredit sebelum rumah selesai dibangun.

"Secara spasial, wilayah Kabupaten Cirebon menguasai pangsa penjualan rumah tertinggi dibandingkan Kota/ Kabupaten lain di Ciayumajakuning. Pada triwulan 1 tahun 2023, penjualan rumah diperkirakan akan lebih tinggi karena saat ini kondisi rumah yang ready stock masih cukup banyak,” kata Hestu saat ditemui Kompas.com di Bank Indonesia, Senin (6/2/2023).

Secara keseluruhan tahun 2023, diperkirakan penjualan rumah akan meningkat 1,5 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Survei konsumen Bank Indonesia juga menunjukkan optimisme konsumen.

Pertumbuhan KPR akan terus menunjukkan perbaikan dengan risiko yang secara umum relatif terjaga. Kinerja sektor properti di tahun 2023 juga diprakirakan masih tetap kuat tercermin dari perkembangan proyek properti residensial yang tetap baik.

“Saya pikir strategi yang cukup pas sekali yang dilakukan oleh BTN bahwa mereka menyasar konsumen-konsumen milennial. Seiring dengan meningkatnya waktu, meningkat juga kebutuhan milenial termasuk hunian,” tambah Hestu.

Untuk mendukung momentum pertumbuhan sektor properti, Hestu menyampaikan, Bank Indonesia memutuskan untuk melanjutkan kebijakan relaksasi rasio Loan to Value/Financing to Value (LTV/FTV) untuk kredit atau pembiayaan properti maksimal 100 persen.

Kebijakan ini memungkinkan para calon pembeli properti membayar uang muka (down payment) 0 persen, alias tidak perlu membayar uang muka ketika memanfaatkan fasilitas kredit pemilikan rumah atau apartemen (KPR/KPA). Perpanjangan pelonggaran kebijakan LTV/FTV KPR hingga 31 Desember 2023.

Baca juga: Dugaan Kredit Macet Rp 200 Miliar, BTN: Kredit PT BCM Lancar

Dukungan Bank Indonesia ini, sambung Hestu, didasari karena sektor properti memiliki multiplier effect yang besar bahkan menjadi salah satu leading sector. Artinya, sektor perumahan memiiki kemampuan untuk mendorong sektor lain supaya dapat lebih berkembang (backward and forward linkage).

Di kawasan Ciayumajakuning sendiri, pada tahun 2021, sektor konstruksi memiliki kontribusi sebesar 8,89 persen dengan pertumbuhan sebesar 5,44 persen (year of year). Salah satu faktor yang membuat sektor perumahan mampu menyokong pertumbuhan perekonomian adalah karena sektor perumahan merupakan industri padat modal dan padat karya, serta 90 persen sumber daya pembangunan juga berasal dari dalam negeri.

Sektor perumahan yang fokus di bidang pembangunan perumahan merupakan salah satu sektor yang dapat menyerap banyak tenaga kerja yaitu sekitar 50.000 pekerja terserap untuk setiap pembangunan 100.000 pembangunan rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com