Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7.562 Mahasiswa Bisa Ikut Program Jarvis Kemenperin, Ini Syaratnya

Kompas.com - 03/05/2024, 22:51 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membuka program Jalur Penerimaan Vokasi Industri (Jarvis). Program ini terbuka bagi 7.562 mahasiswa se-Indonesia di 22 unit satuan kerja pendidikan.

Kepala BPSDMI Kemenperin Masrokhan mengatakan, program Jarvis bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) unggul dan siap kerja di industri.

Program Jarvis terbagi ke dalam tiga jalur, yakni prestasi, mandiri, dan koordinasi oleh BPSDMI.
Tahun ini, Jarvis menargetkan 7.526 mahasiswa yang bisa diterima di 22 satuan kerja pendidikan di bawah Kemenperin. Jumlah tersebut naik dari tahun sebelumnya.

Baca juga: Pergeseran Tanah di Ciwidey Bandung, 4 Rumah Rusak

"Kalau tahun 2023 kemarin itu sekitar 6.620 siswa dan mahasiswa, tahun ini kami targetkan bisa menerima mahasiswa dan siswa itu sekitar 7.526 orang," ujar Masrokhan dalam rilisnya, Jumat (3/5/2024).

Untuk menarik minat calon peserta, panitia menyelenggarakan kegiatan pameran Jarvis 2024 di aula Politeknik STTT Bandung. Di sini pengunjung dari berbagai sekolah di Bandung bisa melihat produk-produk karya mahasiswa industri.

"Khusus untuk saat ini kami akan melakukan semacam pameran bersama, job fair, menemui industri, kemudian open house, dan juga kami akan melakukan industrial vocational fair di empat regional," ucapnya.

Baca juga: Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Dengan demikian, ia berharap animo masyarakat untuk mendaftar di sini sekitar 1:10.

Adapun sesuai arahan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang yakni melahirkan SDM unggul untuk Indonesia Emas 2045, pola pembelajaran Jarvis fokus pada praktik.

Untuk mendapatkan program ini, tidak ada syarat khusus. Namun mahasiswa harus lulus tes Jarvis.

Selain itu, untuk mendukung program ini, Kemenperin bekerja sama dengan State Secretariat for Economic Affairs (SECO) Swiss.

"Kami menjalin kerja sama termasuk dengan SECO Swiss ya dengan JETRO. Kami ada 1.567 industri yang sudah kerja sama," ungkapnya.

Masrokhan menjelaskan, mahasiswa yang diterima lewat program Jarvis banyak yang sudah terserap di industri setelah mereka lulus.

Keterjaminan mutu kualitas lulusan Jarvis pun bisa dipertanggungjawabkan.

"Kami melibatkan industri, link and match ya. Sistemnya juga sistem ganda, dual system. Di mana kami juga 70 persen itu adalah praktik ya, termasuk di industri dan 30 persen teori," ucapnya.

Dengan demikian, mahasiswa tidak khawatir setelah lulus bisa kerta atau tidak

"Tapi justru siap kerja, industri siap menerima, dan kami targetkan bahwa 100 persen semua diserap oleh industri," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyemprotan Pupuk Cair dengan Drone Dikenalkan ke Petani di Ciparay

Penyemprotan Pupuk Cair dengan Drone Dikenalkan ke Petani di Ciparay

Bandung
BKD Jabar Panggil PNS Diduga Sosok Perempuan di Video Asusila Mirip Sekda Taput

BKD Jabar Panggil PNS Diduga Sosok Perempuan di Video Asusila Mirip Sekda Taput

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 21 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 21 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Bandung
Pelajar SMK di Cianjur Dicabok hingga Tewas, 5 Orang Ditangkap

Pelajar SMK di Cianjur Dicabok hingga Tewas, 5 Orang Ditangkap

Bandung
Beredar Kabar Pelaku Penganiayaan Bebas Setelah Beri Rp 150 Juta, Kapolres Indramayu Buka Suara

Beredar Kabar Pelaku Penganiayaan Bebas Setelah Beri Rp 150 Juta, Kapolres Indramayu Buka Suara

Bandung
Gara-gara Kendaraan Bersenggolan, Seorang Pria di Indramayu Tewas Dianiaya

Gara-gara Kendaraan Bersenggolan, Seorang Pria di Indramayu Tewas Dianiaya

Bandung
Sidang Perdana Praperadilan Pegi Setiawan Digelar 24 Juni 2024

Sidang Perdana Praperadilan Pegi Setiawan Digelar 24 Juni 2024

Bandung
Tinggi di Jabar, Melorot di Jakarta, Ridwan Kamil Bukan Lagi Satu-satunya untuk KIM?

Tinggi di Jabar, Melorot di Jakarta, Ridwan Kamil Bukan Lagi Satu-satunya untuk KIM?

Bandung
21 Startup Bandung Dilirik Investor Dalam dan Luar Negeri

21 Startup Bandung Dilirik Investor Dalam dan Luar Negeri

Bandung
Pelajar SMK Tewas Dibacok Gerombolan Bermotor di Cianjur, 5 Orang Ditangkap

Pelajar SMK Tewas Dibacok Gerombolan Bermotor di Cianjur, 5 Orang Ditangkap

Bandung
Kuasa Hukum Ungkap Kondisi Terkini Tersangka Kasus Vina, Pegi Setiawan

Kuasa Hukum Ungkap Kondisi Terkini Tersangka Kasus Vina, Pegi Setiawan

Bandung
Video Aksi Pengutil di Toko Grosir Tersebar di Medsos, Pelaku Dibekuk

Video Aksi Pengutil di Toko Grosir Tersebar di Medsos, Pelaku Dibekuk

Bandung
Suami Tabrak Mobil Istri di Sukabumi, Berawal dari Dugaan Selingkuh

Suami Tabrak Mobil Istri di Sukabumi, Berawal dari Dugaan Selingkuh

Bandung
Sampel 9 Makanan Diduga Pemicu Keracunan Massal di Lembang Diperiksa

Sampel 9 Makanan Diduga Pemicu Keracunan Massal di Lembang Diperiksa

Bandung
ASN DPMD Jabar Diduga Terlibat Video Asusila di Taput, BKD Buka Suara

ASN DPMD Jabar Diduga Terlibat Video Asusila di Taput, BKD Buka Suara

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com