BANDUNG, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membuka program Jalur Penerimaan Vokasi Industri (Jarvis). Program ini terbuka bagi 7.562 mahasiswa se-Indonesia di 22 unit satuan kerja pendidikan.
Kepala BPSDMI Kemenperin Masrokhan mengatakan, program Jarvis bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) unggul dan siap kerja di industri.
Program Jarvis terbagi ke dalam tiga jalur, yakni prestasi, mandiri, dan koordinasi oleh BPSDMI.
Tahun ini, Jarvis menargetkan 7.526 mahasiswa yang bisa diterima di 22 satuan kerja pendidikan di bawah Kemenperin. Jumlah tersebut naik dari tahun sebelumnya.
Baca juga: Pergeseran Tanah di Ciwidey Bandung, 4 Rumah Rusak
"Kalau tahun 2023 kemarin itu sekitar 6.620 siswa dan mahasiswa, tahun ini kami targetkan bisa menerima mahasiswa dan siswa itu sekitar 7.526 orang," ujar Masrokhan dalam rilisnya, Jumat (3/5/2024).
Untuk menarik minat calon peserta, panitia menyelenggarakan kegiatan pameran Jarvis 2024 di aula Politeknik STTT Bandung. Di sini pengunjung dari berbagai sekolah di Bandung bisa melihat produk-produk karya mahasiswa industri.
"Khusus untuk saat ini kami akan melakukan semacam pameran bersama, job fair, menemui industri, kemudian open house, dan juga kami akan melakukan industrial vocational fair di empat regional," ucapnya.
Baca juga: Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat
Dengan demikian, ia berharap animo masyarakat untuk mendaftar di sini sekitar 1:10.
Adapun sesuai arahan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang yakni melahirkan SDM unggul untuk Indonesia Emas 2045, pola pembelajaran Jarvis fokus pada praktik.
Untuk mendapatkan program ini, tidak ada syarat khusus. Namun mahasiswa harus lulus tes Jarvis.
Selain itu, untuk mendukung program ini, Kemenperin bekerja sama dengan State Secretariat for Economic Affairs (SECO) Swiss.
"Kami menjalin kerja sama termasuk dengan SECO Swiss ya dengan JETRO. Kami ada 1.567 industri yang sudah kerja sama," ungkapnya.
Masrokhan menjelaskan, mahasiswa yang diterima lewat program Jarvis banyak yang sudah terserap di industri setelah mereka lulus.
Keterjaminan mutu kualitas lulusan Jarvis pun bisa dipertanggungjawabkan.
"Kami melibatkan industri, link and match ya. Sistemnya juga sistem ganda, dual system. Di mana kami juga 70 persen itu adalah praktik ya, termasuk di industri dan 30 persen teori," ucapnya.
Dengan demikian, mahasiswa tidak khawatir setelah lulus bisa kerta atau tidak
"Tapi justru siap kerja, industri siap menerima, dan kami targetkan bahwa 100 persen semua diserap oleh industri," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.